JAKARTA–Sepak bola belum termasuk 17 cabang olahraga (cabor) yang diusulkan masuk prioritas mendapatkan vaksin oleh Kemenpora. Karena itu, PSSI selaku induk olahraga sepak bola Tanah Air tak mau berdiam diri. PSSI pun mengajukan surat untuk mendapatkan vaksin.
“PSSI telah mengajukan permohonan vaksin ke Kemenkes yang ditembuskan ke Kemenpora,” ujar Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi kepada Jawa Pos, kemarin (14/1). Pengajuan vaksin meliputi kebutuhan seluruh pemain dan ofisial timnas di semua level usia. Mulai Timnas U-16, U-19, U-23, hingga senior. Juga, seluruh perangkat kompetisi dari Liga 1 sampai Liga 3.
Sebagai olahraga paling populer di Tanah Air, sepak bola tentu ingin kebagian jatah vaksin agar roda persepakbolaan yang saat ini mandek bisa berputar lagi. “Ya mudah-mudahan (dengan vaksin) liga bisa berjalan,” ucap pelatih Persiraja Hendri Susilo.
Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menyatakan, adanya vaksin menjadi salah satu poin pembahasan dalam owner club meeting, hari ini (15/1). Untuk Liga 1, meeting dilakukan pukul 10.00–11.30 WIB dan Liga 2 pukul 16.00–17.30 WIB.
Poin utama dalam pembahasan tentu saja soal Liga 2020 akan dihentikan atau dilanjutkan dan mulai dengan musim baru 2021. Selain itu, adanya vaksin menjadi pembahasan penting. “Iya, harapan besarnya, dengan adanya vaksin bisa segera mengembalikan kondisi ke normal lagi seperti sebelum pandemi, termasuk sepak bola,” bebernya. “Kami sangat senang jika vaksin bisa didapatkan segera untuk sepak bola. Khususnya Liga 1 dan Liga 2,” paparnya.
Bahkan, pihaknya siap jika nantinya vaksin didistribusikan secara komersial. Lantas, kapan idealnya vaksin bisa didistribusikan untuk pemain dan ofisial tim? “Semua kami pelajari lagi. Kita ikut sesuai prosedur vaksin saja,” imbuhnya. (raf/c17/ali/jpg/ndy/k8)
