SAMARINDA–Longsor lagi, tutup lagi. Begitulah kondisi Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang. Sejak medio Juli 2020, lalu jalan berstatus provinsi itu kerap ditutup sementara.
Longsornya bukit di sisi kiri lajur Palaran-Samarinda Seberang menjadi penyebabnya. Material tanah kerap merambah ke badan jalan. Bahkan bisa menutup dua lajur sekaligus.
Tanah yang menutup jalan sebenarnya sering dibersihkan. Namun, longsor susulan terus terjadi. Lebih lima bulan berlalu, longsor susulan masih menjadi ancaman bagi pengguna jalan. Belum adanya pembuatan bronjong atau tanggul membuat tanah kerap merambah badan jalan.
Rabu (13/1), longsor kembali terjadi. Material tanah setinggi 2 meter menutup dua lajur sekaligus. Walhasil, jalan tak bisa dilintasi kembali.
Plt Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Endang Suherlan menuturkan, Jalan Pattimura ditutup sementara. Penutupan diberlakukan dua arah. Warga yang hendak menuju Palaran dari Samarinda Seberang, maupun sebaliknya diminta untuk dapat menggunakan jalur alternatif. Ada dua jalur alternatif yang disediakan. Bisa melalui Jembatan Mahkota II atau melewati Stadion Utama Palaran.
"Kami sudah koordinasi dengan PUPR Kaltim jika langsung dikerjakan, insyaallah bisa satu sisi dibuka. Tergantung ketersediaan alat," terangnya.
Meski telah ditutup dan diimbau tak bisa dilintasi, rupanya masih banyak pengendara yang nekat melintas. Melawati timbunan material longsor. "Memang masyarakat masih ada yang menerobos. Mengabaikan diri dan keselamatan. Personel Dishub Samarinda juga sudah ditempatkan di setiap titik penutupan. Kami sudah koordinasi dengan polisi lalu lintas," imbuhnya.
Disinggung soal Jalan Stadion Utama yang tergenang, Endang menuturkan kendaraan masih bisa melintas di genangan tersebut. Sehingga, tak akan menjadi masalah serius terhadap pengguna jalan. "Kalau jalan stadion masih bisa dilalui walau kondisinya tergenang. Masih aman," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) Kaltim Joniansyah menuturkan, material tanah yang menutup badan jalan merupakan titik awal terjadinya longsor di Jalan Pattimura. Agar aktivitas masyarakat tak terganggu pembersihan material longsor segera dilakukan.
"Untuk penanganannya dikerahkan semua alat yang ada. Seperti yang biasa digunakan pada awal longsor. Nanti melihat lagi seberapa banyak material longsor," ucap Joniansyah.
Koordinasi dengan camat Palaran dilakukan terkait peminjaman alat berat ke sejumlah perusahaan seperti yang dilakukan pada awal terjadinya longsor. Jika adanya penambahan alat berat, tentu akan mempercepat pembersihan tumpukan tanah di badan jalan. Pembersihan nantinya akan dilakukan secara berkala hingga malam hari.
"Mungkin kalau volume (longsor) lebih besar kami sudah koordinasikan dengan Pak Camat Palaran untuk pinjam alat. Semua alat ada cuma kurang dozer. Tapi sementara (alat) yang ada dimaksimalkan dulu, nanti kerja sampai malam juga," terangnya.
Dalam pembersihan yang dilakukan, Joni menargetkan minimal satu lajur dapat dilintasi. Satu lajur sisi Samarinda Seberang-Palaran menjadi prioritas pembersihan terlebih dahulu.
"Diprioritaskan satu lajur dulu biar bisa dilintasi warga," kuncinya. (*/dad/dra/k8)
