RUMAH Nomor 51 di Jalan Mulawarman, RT 7, Kecamatan Samarinda Kota, mendadak mencuri perhatian warga sekitar. Pemilik rumah yang diketahui bernama Hendri Saputra telah meregang nyawa. Pria 52 tahun itu ditemukan tergantung dengan seutas tali yang terikat di langit-langit kamarnya, Rabu (13/1) sekitar pukul 12.30 Wita.
"Tahunya meninggal itu sewaktu kakaknya datang mau antar makanan, tapi setengah jam diketuk tetap enggak dibuka pintunya, akhirnya didobrak. Sekalinya sudah gantung diri," ungkap Ketua RT 7 Aspian.
Jasad Hendri sempat dilepaskan dari jeratan tali. Diletakkan di lantai untuk memastikan masih bernyawa atau tidak. "Sempat ditaruh di lantai sama keluarganya untuk cek masih hidup atau enggak. Begitu tahu kalau sudah meninggal baru minta tolong ke warga. Baru saya cek juga terus lapor polisi. Kalau jenazahnya dibawa langsung keluarganya ke rumah sakit," jelas Aspian.
Namun, saat tim Inafis Polresta Samarinda melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), di dinding kamar tempat pria paruh baya itu tergantung, ditemukan coretan dinding. Bertuliskan, aku stres tekanan batin karena kakak laki-lakiku yang iman tak ada, aku ikhlas mati agar tak jadi beban yang kasih biaya. Diduga pesan tersebut ditulis sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Kapolsek Samarinda Kota AKP Aldy Harjasatya menuturkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait temuan tersebut. Ada tidaknya unsur kekerasan dan mengarah ke tindak pidana belum bisa dipastikan. Sebab, saat petugas tiba di lokasi kejadian jenazah telah dibawa keluarga.
"Masih didalami soal dugaannya, masih akan dilakukan visum, apakah ada indikasi tindak pidana atau murni bunuh diri. Jenazah sudah dibawa pihak keluarga ke rumah sakit," ungkap perwira berpangkat balok tiga tersebut.
Aldy menduga jika korban meninggal sekitar enam jam sebelum ditemukan keluarganya. Hal itu berdasarkan kondisi jenazah yang ditemukan. Beberapa keterangan masih dikumpulkan Korps Bhayangkara. Baik dari saksi sekitar maupun keluarga. Termasuk mendalami temuan tulisan dinding yang diduga ditulis sebelum pria paruh baya itu meregang nyawa.
"Kami masih kumpulkan keterangan saksi. Jadi semuanya masih didalami," tutupnya. (*/dad/dra/k8)