"Itu berkaitan dengan sejarah Kutim dan barang-barang peninggalan. Dilihat anggaran daerah dulu, saat ini saya belum bisa memastikan berapa, karena sampai saat ini masih perencanaan," terangnya.
Sebelumnya, anggota DPRD Kutim Asmawardi juga berkeinginan hal serupa. Lelaki gondrong dan identik berambut pirang itu juga berencana mengajukan pembangunan museum sejarah dan lamin adat Kutai. "Jelas miris, daerah sendiri tidak dikenal. Kami ingin membangun dan berkomunikasi dengan kepala adat," tuturnya.
Dia berharap, seluruh adat di Kutim dilestarikan, supaya generasi mendatang tetap mengetahui kisah masa lampau.
"Bagus juga kalau ada pelantikan bisa menggunakan pakaian adat. Dulu saya sempat dilarang, tapi maju terus. Harapannya hal itu tetap dilestarikan sama anak muda Kutim," tuturnya. (*/la/dra/k8)