Ratusan Pasien Masih Dirawat, Dua Kasus Baru, Satu Meninggal, 11 Sembuh

- Rabu, 13 Januari 2021 | 14:03 WIB
JADI PELAJARAN: Satu pasien meninggal dimakamkan di pemakaman Covid-19, Jalan Bukit Ria, Tanjung Redeb, sekitar pukul 16.00 Wita.
JADI PELAJARAN: Satu pasien meninggal dimakamkan di pemakaman Covid-19, Jalan Bukit Ria, Tanjung Redeb, sekitar pukul 16.00 Wita.

TANJUNG REDEB–Pasien dengan kode Berau 1.652 asal Kecamatan Gunung Tabur yang merupakan transmisi lokal dinyatakan meninggal, kemarin (12/1) sekitar pukul 08.00 Wita, di RSUD dr Abdul Rivai.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Berau Iswahyudi mengatakan, pasien baru dilakukan perawatan pada Senin (11/1) pukul 15.00 Wita, dan tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri, dengan keluhan sesak napas. Setelah dilakukan rapid, yang bersangkutan reaktif, dan dilakukan tes cepat molekuler (TCM), Berau 1.652 dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. “Bisa dibilang terlambat untuk datang ke puskesmas atau rumah sakit,” ungkapnya.

Iswahyudi mengatakan, pasien tersebut datang dalam keadaan sudah buruk untuk kondisi kesehatannya. Selain itu, bukan hasil tracing dari kasus sebelumnya. Tapi hasil dari laporan masyarakat. Dia mengungkapkan, kasus saat ini banyak yang sudah parah baru dibawa ke rumah sakit, sehingga terlambat untuk ditangani.

“Seharusnya begitu ada gejala muncul segera bawa ke puskesmas terdekat, untuk dilakukan deteksi awal,” bebernya.

Dia menuturkan, masih banyak masyarakat yang abai dan terlambat membawa pasien. Banyak masyarakat yang takut Covid-19. Hal itu akhirnya membuat korban meninggal terlambat ditangani petugas medis. “Saat sudah kritis baru dibawa ke rumah sakit. Tindakan yang pertama kami lakukan rapid test, jika jenazah masih di bawah dua jam, jika hasilnya reaktif, akan kami lanjutkan ke TCM, jika terkonfirmasi, maka akan dilakukan tracing terhadap minimal empat orang kontak erat yang bersangkutan,” ucapnya.

Dia mengatakan, mengapa setiap pasien harus dilakukan rapid, hal itu untuk menghindari risiko penularan kepada orang lain. Karena saat ini gejala Covid-19 sudah berbagai macam, ada yang diare, virus ini tidak hanya bisa hidup di saluran pernapasan, namun bisa berpindah tempat pada bagian tubuh, bahkan bisa hidup di bagian saraf. Itu yang kadang membuat pasien koma.

“Tujuannya bukan menyatakan pasien terkonfirmasi Covid-19, tapi untuk keamanan petugas kesehatan dan masyarakat. Jika memang tidak reaktif, ya tidak akan diperlakukan seperti jenazah pasien Covid-19,” ucapnya.

Jika pasien tersebut terkonfirmasi Covid-19, otomatis akan bertambah pasien. Maka dari itu, langkah antisipasi harus dilakukan Diskes dan RSUD dr Abdul Rivai. Untuk memastikan keselamatan masyarakat dari wabah virus.

Sementara itu, terdapat 11 pasien yang dinyatakan selesai isolasi atau sembuh, berdasarkan hasil swab kontrol. “Untuk saat ini yang masih menjalani perawatan sisa 496 pasien,” pungkasnya. (kpg/hmd/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X