PROKAL.CO,
Selama sekitar 20 tahun, warga Kecamatan Sangatta Selatan sangat bergantung dengan kapal penyeberangan yang dikenal ponton. Cukup membayar Rp 2 ribu, masyarakat yang berlalu-lalang ke Kecamatan Sangatta Utara sudah bisa melintas.
SANGATTA–Sebagai pusat pemerintahan kabupaten, Sangatta Utara memang pusat kota dari Kutai Timur (Kutim). Sehingga, kegiatan pekerjaan baik perkantoran maupun pertambangan serta perniagaan pun terpusat di daerah ini.
Ponton jadi alat transportasi tradisional yang terbuat dari kayu dilengkapi mesin kapal sederhana. Namun, hanya mampu mengangkut maksimal tujuh kendaraan roda dua setiap menyeberang. Ponton menjadi tawaran alternatif yang memangkas waktu perjalanan lebih efisien.
Ke depan, banyak yang mempertanyakan nasib pemilik dan pekerja ponton. Selain ponton dianggap akan punah, kapal yang mirip dengan getek itu memiliki banyak pekerja yang bergantung pada mata pencarian tersebut. Jika dikalkulasikan, ada 14 kapal yang masing-masing dikendalikan dua pekerja. Bisa mencapai 28 pekerja yang mencari sumber penghidupan dari aktivitas ponton.
Jarak sungai 50 meter itu sudah terbangun jembatan megah. Proyek yang dibangun sejak setahun lalu akan diresmikan awal 2021. Jembatan gantung yang selama puluhan tahun dinantikan masyarakat sudah 90 persen progresnya. Angin segar membuat masyarakat puas karena tidak perlu lagi merogoh kocek untuk membayar penyeberangan milik perseorangan itu.