Kukar-Samarinda Mulai Vaksinasi 14 Januari, Ada Efek Samping, Masyarakat Diimbau Tidak Khawatir

- Rabu, 13 Januari 2021 | 13:38 WIB

Gubernur Kaltim Isran Noor dipastikan tak bisa divaksin karena usianya sudah lebih 60 tahun. Sedangkan Wagub Hadi Mulyadi, juga tidak bisa divaksin karena sudah pernah terinfeksi virus ini.

 

SAMARINDA–Setelah lebih sepekan disimpan, vaksin Covid-19 yang menjadi jatah Kaltim akan dimulai disuntikkan, besok (14/1). Di tahap pertama ini, vaksinasi difokuskan di Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Sementara itu, Kota Balikpapan yang dalam beberapa hari terakhir mengalami lonjakan kasus Covid-19, baru memulai vaksinasi bulan depan.

Dengan demikian, kekebalan kelompok atau herd immunity diharapkan segera terbentuk di Samarinda Kukar. "Ada perubahan dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan), tadinya akan diedarkan ke seluruh kabupaten/kota. Namun belakangan hanya dua daerah yang masuk daftar distribusi. Edaran kemarin (12/1) pagi. Yakni Samarinda dan Kukar. Ini keputusan dari pusat. Termasuk jumlah vaksin yang diterima. Samarinda dapat 12.960 dosis dan Kukar 7.040," terang Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padilah Mante Runa.

Di sisi lain, letak Tenggarong, Kukar, yang bakal jadi tempat penyimpanan vaksin, menjadi satu-satunya daerah di luar kota, yang paling dekat Samarinda. Sebab hanya sejam. Hal ini pun turut jadi pertimbangan distribusi dilakukan di dua daerah ini. "Samarinda lebih dahulu ambil siang tadi (kemarin). Jadi nanti berikutnya vaksin untuk delapan kabupaten/kota lainnya,” katanya. Dia melanjutkan, dalam waktu dekat, vaksin Covid-19 kembali dikirimkan pusat ke daerah. “Sekian untuk Kubar (Kutai Barat), sekian Kutim (Kutai Timur) sekian Balikpapan, dan lainnya," ucap dia.

Saat ini, sisa vaksin sekitar 5 ribu dosis pun masih disimpan di ruangan khusus atau cold room. Pada tahap pertama vaksinasi besok, Padilah menerangkan jika secara khusus vaksin Covid-19 akan dibagikan kepada 10 tokoh penerima vaksin. Antara lain wakil ketua DPRD Kaltim, Pangdam VI/Mulawarman, Kapolda Kaltim, wakil kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim, MUI, ketua Ikatan Dokter Indonesia, direktur rumah sakit rujukan Covid-19, serta perwakilan Pemprov Kaltim, dalam hal ini Sekretaris Provinsi M Sa'bani.

Selain itu, masing-masing di kabupaten kota juga sepuluh tokohnya juga divaksin. "Sebagai contoh vaksin tak ada masalah," imbuhnya. Sekprov Kaltim M Sa'bani telah dipastikan sebagai salah satu peserta vaksinasi perdana Covid-19. Kepala Biro Humas Setdaprov Kaltim yang juga Juru Bicara Gubernur Kaltim HM Syafranuddin menjelaskan, Provinsi Kaltim siap melaksanakan vaksinasi virus corona. "Insyaallah untuk perdana, Sekprov Kaltim, Pak Sa'bani siap menjadi salah satu penerima vaksin bersama anggota FKPD Kaltim yang sudah ditetapkan nama-namanya," kata Syafranuddin.

Menurut Ivan, sapaan akrab Syafranuddin, setelah dilakukan vaksinasi pada 14 Januari 2020, maka akan divaksin kembali setelah 14 hari selanjutnya atau pada 28 Januari. Untuk menjelaskan kepada masyarakat atau publik, vaksinasi perdana disiarkan secara langsung melalui streaming dan video conference. "Mulai dari membuka jarum suntik hingga penyuntikan semua bisa diketahui publik. Sehingga masyarakat bisa menyaksikan secara langsung dan tidak perlu takut ketika divaksin nantinya," jelas dia.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor dipastikan tak bisa divaksin karena usianya sudah lebih 60 tahun. Sedangkan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi juga tidak bisa divaksin karena dia sudah pernah terinfeksi virus ini.

 

Lokasi Penyuntikan di Balai Kota Samarinda

 

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Diskes Samarinda Ismid Kusasih menuturkan, vaksinasi Covid-19 jenis Sinovac akan dilakukan di rumah jabatan wali kota. Vaksinasi diikuti beberapa pejabat dan tokoh masyarakat yang memenuhi kriteria layak vaksin akan mendapatkan suntikan satu dosis vaksin pada lengan mereka.

Pada hari yang sama, sambung dia, di rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya, para tenaga kesehatan yang menjadi target utama pemberian vaksin, juga akan disuntik vaksin Covid-10. Di gelombang pertama vaksinasi ini, Kota Samarinda mendapat 12 ribu dosis yang rencananya diperuntukkan 6.000 tenaga kesehatan selaku garda terdepan penanganan pandemi. "Saat ini kami masih melakukan pendataan detail. Memang jumlah nakes (tenaga kesehatan) di Samarinda sekitar 6.000 orang, tetapi patut diingat banyak nakes yang sudah pernah terkonfirmasi Covid-19, dan mereka tidak berhak menerima pada tahap awal ini," ungkapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X