Pada hari yang sama, Ihsan Adhlan Hakim beserta istrinya, Putri Wahyuni, juga hendak menuju Pontianak. Hajatan besar menanti: resepsi pernikahan mereka pada 16 Januari.
Een, sapaan Adhlan, dan Putri sudah menikah pada 7 Maret 2020 di Pekanbaru, Riau, kampung halaman Putri. Resepsi dalam istilah warga Pontianak pada 16 Januari nanti itu berupa ngunduh mantu alias hajatan yang diadakan keluarga mempelai pria.
Acara tersebut berkali-kali tertunda karena pandemi. Tapi, kali ini bisa dibilang 90 persen sudah siap. ’’Gedung resepsi di Pontianak Convention Center juga sudah dipesan dan mendapat izin. Termasuk sebagian undangan juga telah disebar,” kata Nasir, ayah Een, saat ditemui Pontianak Post di kediamannya di kawasan Jalan Tabrani Ahmad, Pontianak.
Semula Een dan Putri direncanakan datang pada Minggu (10/1). Sebab, baru Putri yang mendapat surat keterangan negatif tes usap (swab) PCR. Sementara itu, Een belum dapat. Een mencari tempat tes PCR lain hingga akhirnya dapat dan dia bisa pulang ke Pontianak lebih awal sehari pada Sabtu (9/1).
Sesampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Een dan Putri mendapat informasi bahwa pesawat yang akan mereka tumpangi delay atau ditunda keberangkatannya hingga pukul 13.20 WIB. ’’Jadi, dia dari pagi sudah menunggu di bandara. Sambil menunggu itu, ternyata masih delay lagi, sampai pukul 14.00 WIB baru naik pesawat. Pas sudah dalam pesawat, dia menelepon adiknya minta jemput,” terang Nasir.
Sekitar pukul 16.00, setelah salat asar, Nasir pergi ke pintu kedatangan domestik Bandara Supadio, Pontianak. Dia bertanya kepada petugas yang berjaga mengenai kabar kedatangan pesawat NAM Air dari Jakarta. ’’Petugas bilang, NAM Air tidak ada yang dari Jakarta, Pak, yang ada Sriwijaya. Saya cek oh benar Sriwijaya SJ182, tiketnya kan di-posting ke saya,” paparnya.