Jatah Vaksin Bontang Dialihkan, Batal Dapat Kloter Pertama, Tunggu Sampai April

- Rabu, 13 Januari 2021 | 12:41 WIB

Terjadi perubahan kebijakan secara mendadak dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bontang yang seharusnya menerima jatah vaksin pada pengiriman pertama Januari, harus mundur sampai April.

 

BONTANG-Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Adi Permana mengatakan, ada pergeseran distribusi vaksin Sinovac, yang dialihkan untuk dua daerah di Kaltim. Meliputi Samarinda dan Kukar. “Alokasi ini yang mengubah bukan dari Pemprov Kaltim, tetapi pusat,” kata Adi.

Sesungguhnya Pemkot Bontang berencana mengambil logistik vaksin pada Rabu (13/1) hari ini. Ia pun tidak mengetahui mengapa peruntukan kuota pertama vaksin yang datang, digeser untuk dua daerah tadi. Bisa jadi pemerintah pusat melihat di kawasan itu mengalami lonjakan kasus signifikan belakangan ini.

Jika menilik dari infografis Pemprov Kaltim jumlah kasus aktif tertinggi masih dipegang oleh Balikpapan dengan 1.197. Disusul Kukar 897 dan Samarinda 615 di urutan selanjutnya. “Mungkin karena bahannya masih sedikit. Untuk jelasnya, bisa dipastikan ke Pemprov Kaltim,” ucapnya.

Pihak tenaga kesehatan Kota Taman pun sudah menerima undangan pemberian vaksin. Melalui pesan singkat yang dikirim dari Kemenkes. Tetapi dengan kondisi ini maka dipastikan jadwal penyuntikan tertunda. Meskipun demikian, data penerima vaksin tidak berubah.

Diprediksi jatah untuk Bontang akan datang di gelombang kedua pengiriman. Tepatnya pada April mendatang. Adi belum bisa memastikan kuota yang didapatkan berapa. “Ada kebijakan yang tidak konsisten. Banyak yang belum bisa dipastikan,” tutur dia.

Berdasarkan data dari pemprov awalnya kuota untuk Bontang mencapai 104 ribu. Seiring ada kebijakan presiden bahwa penerima vaksin ialah seluruh kategori usia. Minus pasien yang telah dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dan warga memiliki riwayat penyakit penyerta. “Kalau berdasarkan keputusan ini maka mengacu jumlah populasi,” sebutnya.

Bontang pun telah membentuk Satgas Vaksin. Fungsinya ialah memonitor dan evaluasi jalannya penyaluran vaksin. Dijelaskan dia, dibutuhkan pendampingan sehubungan penyelenggaraan itu. Karena menyangkut aspek lainnya. Salah satunya limbah pasca penyuntikan vaksin.

“Kalau jalannya pemberian vaksin lambat harus dipercepat. Butuh dukungan kebijakan. Kalau dibiarkan setahun bisa selesai,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Bontang kebagian 1.600 dosis vaksin Covid-19. Diberikan kepada 800 orang tenaga kesehatan. Masing-masing diberi dua kali vaksin. Kepala Dinas Kesehatan Bontang dr Bahauddin menyebut vaksin sudah berada di Samarinda. Kaltim sendiri mendapat 25.520 dosis vaksin Sinovac. “Tahap awal memang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan,” pungkasnya. (*/ak/ind/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X