Tantangan Mengelola Sumur Tua

- Rabu, 13 Januari 2021 | 10:47 WIB
ilustrasi
ilustrasi

BALIKPAPAN- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berharap Pertamina Group bisa mencapai target lifting tahun ini. Mengingat tahun lalu banyak yang tak mencapai target.

Dari data SKK Migas, realisasi lifting minyak bumi pada 2020, sejumlah anak usaha Pertamina tidak mencapai target. Di antaranya PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Sangasanga, dan BOB PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu. Tingkat keekonomian lapangan ditengarai menjadi penyebab.

Sementara itu, untuk realisasi lifting gas, anak usaha Pertamina yang tidak mencapai target 2020 adalah PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, PT Pertamina Jambi Merang. “Ya, memang agak rendah dari target karena memang masalah keekonomian lapangan memang banyak yang marginal,” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, (11/1).

Julius mengungkapkan, teguran atau peringatan sedang disiapkan pihaknya untuk kontraktor kontrak kerja sama yang tidak mencapai target sesuai dengan kesepakatan termasuk Pertamina Group. Kendati demikian, SKK Migas dan Pertamina telah membuat kesepakatan untuk lebih menggenjot kinerja pada tahun ini.

“Sudah ada kesepakatan untuk lebih punya program kerja yang masif atau banyak, agresif atau cepat, dan tentu saja lebih efisien,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip mengatakan bahwa Pertamina memiliki tantangan tingkat penurunan produksi yang tinggi karena mengelola lapangan-lapangan tua. Namun, PHE telah mempersiapkan development well, workover, dan well service, termasuk lokasi, rig, dan kontrak-kontrak dengan lebih baik sehingga pada awal 2021 sudah dapat memulai pekerjaan. “Kami berharap kerja sama yang penuh sehingga pelaksanaannya menjadi lancar,” katanya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina terus melakukan langkah dan terobosan bisnis sebagai perusahaan energi global. Melalui kesepakatan ini, Pertamina bersama Microsoft sebagai perusahaan global yang bergerak di bidang teknologi informasi, dapat membangun komitmen untuk mempercepat transformasi digital.

“Pandemi Covid-19 telah menggeser perilaku konsumen dan semua lini bisnis. Situasi ini telah mengakselerasi proses digitalisasi untuk semua informasi dan teknologi komunikasi. Transformasi digital juga menjadi salah satu agenda strategis Pertamina di semua sektor dengan mengembangkan beberapa hal inti,” katanya dari keterangan resmi.

Yang pertama, Horizontal Digital Transformation. Pada aspek ini, dibutuhkan konektivitas atau keterhubungan yang luas serta proses integrasi di dalam perusahaan, yakni dalam Pertamina Value Chain, dari hulu hingga hilir.

Lalu, Solution Realtime Analytics Insight yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan yang cepat. “Contohnya solusi Predictive Maintenance di Upstream dan Refinery dapat menghitung ketidaknormalan di fase awal, sehingga pemeliharaan bisa segera dilakukan untuk meningkatkan keandalan dan produksi,” ujarnya.

Ia menyampaikan, di era yang serbacepat seperti sekarang, ini menjadi kunci untuk pertumbuhan yang berkelanjutan sebuah perusahaan. Melalui transformasi digital diharapkan bisa mendorong bisnis dan mencapai target tahun ini naik hulu dan hilir. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X