PROKAL.CO,
Isak tangis keluarga pecah kala kantong jenazah turun dari ambulans yang langsung menuju ruang mortuary RSUD AW Sjahranie, pukul 11.20 Wita (11/1). Jasad dalam kantong itu adalah Aldifin Syahreza, remaja tanggung yang jadi korban ganasnya arus Sungai Karang Mumus (SKM) sehari sebelumnya.
DIFIN, tawanya lepas kala bermain di tepi Sungai Karang Mumus (SKM), tepatnya di kawasan Jalan Kesehatan Dalam, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang.
Remaja tanggung 13 tahun itu sejatinya bertandang ke rumah neneknya. Kesenangan berkumpul dengan keluarga itu berubah air mata keluarganya. Difin sebenarnya tak begitu pandai berenang. “Makanya dia sama adiknya di pinggir-pinggir aja,” ujar Evi Purnamasari, tante dari korban. Kejadian nahas yang dialami Difin baru diketahui keluarga kala teman-teman korban yang ikut berenang teriak minta tolong. Sejak hari pertama dikabarkan tenggelam dan terseret arus deras, tim Search and Rescue (SAR) gabungan langsung berupaya melakukan pencarian.
Tim sebelumnya berupaya mencari Difin dengan membagi tim untuk penyisiran di anak Sungai Mahakam. "Jadi hari kedua pencarian, korban akhirnya ditemukan," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Badan SAR Nasional Melkianus Kotta.
Jasad bocah yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu ditemukan sejauh 3 kilometer dari titik awal dinyatakan hilang. Tersangkut di kolong rumah warga yang berada di bantaran SKM. Tepatnya, di kawasan Jalan Hasan Basri, Gang 1, Kelurahan Temindung Permai, Sungai Pinang, Senin (11/1) pukul 11.10 Wita.