Sekolah Sering Banjir Diduga Drainase TPA yang Sempit Jadi Penyebabnya

- Rabu, 13 Januari 2021 | 10:17 WIB
DAMPAK BANJIR: Karena tergenang banjir, SMA 24 dihiasi endapan lumpur. OPD terkait ikut turun tangan mencari solusi terkait saran pendidikan yang kerap kebanjiran
DAMPAK BANJIR: Karena tergenang banjir, SMA 24 dihiasi endapan lumpur. OPD terkait ikut turun tangan mencari solusi terkait saran pendidikan yang kerap kebanjiran

Setelah diterpa air bah, Kamis (7/1) lalu, sekolah menengah pertama (SMP) 24 masih dipenuhi endapan lumpur. Beberapa fasilitas sekolah turut rusak karena terendam banjir.

 

SAMARINDA–Upaya pembersihan masih terus dilakukan. Musibah yang berdampak fasilitas pendidikan itu juga mencuri perhatian orang nomor satu di lingkungan Pemkot Samarinda. Senin (11/1), Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait meninjau sekolah yang terletak di Jalan Suryanata, Gang Julak Gafur, RT 4, Samarinda Ulu.

Menanggapi air limpahan yang sering menyasar SMP 24, Jaang menyebut bakal melakukan penanganan banjir jangka menengah. Gedung sekolah akan ditinggikan. Saluran air juga nantinya diperbaiki, agar air limpahan tak meluber hingga ke kawasan sekolah.

"Saya minta agar dibuatkan perencanaan komprehensif dari segi lingkungan dan bangunan untuk menangani permasalahan tersebut," jelas Jaang.

Saluran drainase TPA Bukit Pinang yang berukuran kecil, disebut-sebut menjadi salah satu faktor terjadinya banjir. Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahmani menuturkan akan langsung melakukan pemantauan dan pengawasan. Hal itu agar dapat mencari tahu penyebab dan sumber musibah banjir yang melanda sarana belajar-mengajar.

Perempuan yang akrab disapa Yama itu menduga beberapa kegiatan dan pembangunan yang tak jauh dari sekolah juga turut andil penyumbang penyebab banjir. Seperti kawasan yang dijadikan pergudangan di Jalan Suryanata. Termasuk adanya aktivitas pemotongan lahan atau biasa disebut cut and fill tanpa mengantongi izin.

"Nanti kami mengadakan rapat dengan OPD terkait. Tapi jika akumulasinya sudah selesai. Untuk pembersihan ini, DLH akan tetap turun sampai lima hari ke depan," ucapnya.

Dikonfirmasi soal beberapa fasilitas sekolah yang ikut rusak, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda Asli Nuryadin mengatakan telah meminta kepala SMP 24 untuk melakukan pendataan fasilitas rusak terlebih dahulu. Fasilitas yang rusak itu nantinya diserahkan ke bidang aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda untuk didata dan dimusnahkan.

Sebagai gantinya, Asli akan mengupayakan pengadaan kembali. Nantinya tidak masuk pengajuan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan seperti pada umumnya. Melainkan masuk di APBD Murni 2021. Mengingat, rusaknya fasilitas sekolah dapat digolongkan dalam keadaan darurat.

Arsip penting sekolah yang ikut rusak nantinya ditindaklanjuti dalam berita acara. Arsip ijazah siswa juga akan dibuatkan penggantinya. "Barang yang rusak akan dimusnahkan melalui aset, tapi kalau mebel akan diusulkan pengadaan kembali," terangnya. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X