GUNUNG TABUR–RT 7 dan RT 10 Kelurahan Gunung Tabur terendam. Banjir yang datang diungkapkan Ketua RT 7 Rusandy. Banjir tersebut diakibatkan aliran sungai di RT 7 dan di RT 10 yang kecil tapi dampak yang sangat dirasakan berada tepat di wilayah RT 7.
Ia mengatakan bahwa kecilnya aliran sungai tersebut membuat RT 7 sering kebanjiran ketika musim hujan dan mengalami kekeringan ketika musim kemarau. “Banjir yang terjadi kemarin lumayan dalam. Biasanya tidak pernah begitu,” ungkapnya.
Dijelaskannya, banjir yang terjadi di sekitar pukul 16.00 Wita, pihaknya langsung menghubungi lurah, babinsa, dan babinkamtibmas untuk membantu warga yang kesulitan. Tidak hanya rumah warga yang terendam, fasilitas umum seperti posyandu dan pos kamling turut terendam. Lurah Gunung Tabur Lutfi Hidayat mengatakan, banjir tersebut sering terjadi akibat aliran sungai yang berada di RT 7 dan RT 10 merupakan titik tengah pertemuan dari sungai Mangkasang dan Sungai Birang.
“Ada banjir atau tidak, jika di salah satu daerah mengalami kebanjiran, RT 7 pasti akan terkena dampak,” tuturnya.
Bahkan ada jalan menuju makam di RT 7 yang belum lama diperbaiki menggunakan dana RT terpaksa kembali rusak. Padahal, belum sampai satu bulan perbaikan jalan. Permasalahan aliran sungai tersebut selalu diusulkan ketika musrenbang kelurahan dan kecamatan sejak 2018. Namun, hingga saat ini belum terealisasi. Pada 2019, pihaknya bahkan sampai mengusulkan ke pihak provinsi mengenai aliran tersebut dan dampak yang dialami warga. “Saya harap aliran sungai dapat dilakukan normalisasi. Mereka serba salah setiap musimnya,” ucapnya.
Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus datang untuk memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat ketika musim kemarau. (kpg/*/adf/dra/k16)