Kasus Melonjak Tajam, Harusnya Bontang Terapkan PPKM

- Senin, 11 Januari 2021 | 13:19 WIB
Lonjakan tren kasus paparan Covid-19 mendapat perhatian dari tenaga kesehatan. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang dr Suhadi sepakat jika diberlakukan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Istilah yang sebelumnya bernama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Lonjakan tren kasus paparan Covid-19 mendapat perhatian dari tenaga kesehatan. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang dr Suhadi sepakat jika diberlakukan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Istilah yang sebelumnya bernama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dari sisi angka paparan pandemi Covid-19, Bontang seharusnya melakukan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

 

BONTANG – Lonjakan tren kasus paparan Covid-19 mendapat perhatian dari tenaga kesehatan. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang dr Suhadi sepakat jika diberlakukan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Istilah yang sebelumnya bernama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Ini memang pilihan yang susah untuk mengambil keputusan. Tinggal pemerintah mau atau tidak,” kata dr Suhadi. Namun, kebijakan itu harus dilangsungkan secara menyeluruh. Dalam lingkup provinsi atau minimal kota besar. Dengan akses perpindahan masyarakat secara masif. Bukan hanya satu daerah tertentu. Misalnya Bontang atau satu kota lain. Mengingat akan percuma jika masih ada mobilisasi warga antardaerah yang cukup besar.

“Pertimbangannya geografis. Jika mobilisasi tetap jalan, sedangkan daerah lain tidak melakukan itu (PPKM) pasti tidak akan maksimal. Apalagi Bontang merupakan daerah kecil,” ucapnya.

Bila dilihat dari empat pertimbangan pengajuan PPKM, Bontang seharusnya telah masuk. Mengingat tiga indikator telah terpenuhi. Berupa tingkat kesembuhan di bawah rata-rata nasional, tingkat kasus aktif di atas rata-rata nasional, dan keterisian tempat tidur rumah sakit di atas 70 persen.

“Memang kalau dilihat dari segi itu sudah masuk. Hanya angka kematian yang masih di bawah rata-rata nasional,” tutur dia.

Diketahui, okupansi ruang isolasi telah mencapai 96 persen. Dari 83 tempat tidur di tiga rumah sakit rujukan. Berdasarkan informasi terkini hanya tersisa tiga ranjang. Sementara tingkat kesembuhan pasien di Kota Taman berada di angka 81,3 persen. Dari total pasien sembuh 1.695. Adapun rata-rata nasional, yakni 82 persen.

Berbicara kasus aktif lonjakannya cukup signifikan tiga hari belakangan. Jumlah kasus aktif mencapai 356. 17 persen dari keseluruhan kasus. Sedangkan rata-rata nasional, yaitu 14 persen.

Menurutnya, PPKM akan memiliki dampak jika diterapkan minimal 14 hari. Sesuai dengan masa inkubasi virus. Setidaknya tren kasus akan terjadi penurunan. Meski tidak menutup kemungkinan tetap ada kasus penularan.

“Tidak bisa mencapai kondisi zero. Pasti di masyarakat pasti ada. Tetapi proses penekanan kasus juga ada,” terangnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kota (Sekkot) Bontang Aji Erlynawati mengaku belum tertarik sehubungan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"PPKM belum. Pemkot lebih bakal mengintensifkan penegakan protokol kesehatan," kata pejabat yang akrab disapa Iin ini.

Ia berharap selanjutnya tidak ada penambahan kasus Covid-19. Warga pun diminta untuk tidak ke luar rumah. Selain jika ada kepentingan mendesak. Pertimbangan belum mengeluarkan PPKM ialah berbenturan dengan anggaran. "Apalagi APBD sekarang drop," pungkasnya. (*/ak/rdh/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X