PEPATAH buah jatuh tak jauh dari pohonnya cocok dengan kisah Hendra Daryanto. Ketiga buah hatinya perlahan mengikuti jejaknya. Si sulung, meski baru duduk di bangku menengah atas, sudah memiliki usaha online shop. Menjual berbagai pernak-pernik seperti kaus hingga tas.
“Saya selalu dukung, saya juga enggak memaksa atau membatasi. Termasuk anak kedua yang juga mulai ikutin. Misal dia nawarin siapa temennya yang mau beli jubah dokter cilik, nanti dia ambil untung berapa. Sampai si bungsu yang waktu itu kelas 2 SD juga begitu, tapi lucunya harga beli dan jualnya sama. Masih belum paham dia,” papar Hendra lalu tertawa.
Tak hanya kepada anak, dia ingin berbagi ilmu dengan sesama. Termasuk aktif sebagai coach atau mentor di Mini University. Merupakan program pengembangan wirausaha dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim.
Di sana, Hendra berbagi tentang financial literacy. Ilmu yang dia bagi itu juga berdasarkan pengalaman hampir 15 tahun merintis usaha. Diakui jika di awal mendirikan CV dulu, semua pekerjaan keuangan dia atasi sendiri.
Termasuk akhirnya pengalaman menjadi pelajaran, saat dia mulai paham bagaimana mengelola keuangan. “Salah satunya yakni owner itu harus punya gaji juga. Tidak hanya karyawan. Nah sisa keuntungan itulah yang nanti diputar lagi. Penting juga loh gaji untuk owner itu,” bebernya.
Dia tak memaksa mereka yang memiliki usaha untuk mengikuti caranya. Dia menyebut jika setiap orang punya cara masing-masing. Gabung dan berkegiatan di Mini University hingga kini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawabannya sebagai pengusaha.
Langkah ke depan, dia berencana untuk melebarkan unit bisnis kulinernya. Diakui sebagai pribadi yang tak bisa diam, Hendra juga membeberkan jika dia saat ini juga menjajal profesi sebagai kontraktor.
“Juga pengin bangun tempat untuk menaungi para UMKM, jadi kayak semacam toko begitu. Dan saya juga terbuka bagi anak muda yang punya kemauan wirausaha. Intinya selama dia punya kemauan, insyaallah bisa saya bantu,” paparnya.
Hendra mengatakan jika dia bukti, bagi orang yang mau berusaha mandiri. “Saya lahir dari keluarga yang jauh dari sederhana. Tujuh bersaudara dan alhamdulillah. Orangtua memang tidak mewariskan harta, tapi ilmu yang luar biasa bagi kami anak-anaknya,” pungkasnya. (rdm/ndu/k8)
