Semula, dia hanya banyak meng-cover lagu-lagu musisi yang sudah ada. “Dulu belum ada karya sendiri. Lambat laun, Scared to Love itu yang menurut saya yang paling baik untuk di-publish,” ujarnya. Setelah publish awal, berkah semakin datang. Ia dilirik salah satu label musik yang sedang mencari talent. “Puji Tuhan, selain ada karya pribadi, ada kolaborasi dengan rapper di nasional juga tahun lalu (2020),” ungkapnya.
Menyinggung genre musik hip-hop yang belum banyak digandrungi anak-anak muda Kaltim, Chris menyebut, sejatinya karya yang dihasilkan itu sangat luar biasa. “Cuma mungkin packaging yang belum sampai terlihat ke permukaan. Sebenarnya bagus-bagus lho. Sama satu lagi marketing-nya. Itu penting sih menurut saya,” ungkapnya. Sebagai tipsnya, Chris menuturkan, materi musik harus benar-benar sempurna.
Melihat pandemi masih terjadi, menurut Chris, itu tak menyurutkan musisi untuk berhenti berkarya. “Bahkan ada yang pas lagi kondisi begini, makin semangat untuk berkarya. Jadi, lebih banyak waktu fokus dengan apa yang dihasilkan,” ungkapnya. Ia juga berharap, penyebaran virus corona bisa terhenti seiring datangnya vaksin yang sudah dilakukan oleh pemerintah. “Tentu jadi angin segar bagi pelaku-pelaku industri kreatif, semoga bisa kembali lagi seperti hidup normal, kembali berkarya lagi, show on air dan off air ada lagi,” ungkapnya.
Targetnya, Chris bisa merilis album pertamanya. “Inginnya begitu (rilis album), tapi selesaikan kerjaan single dulu deh. Sesuai kontrak aja,” ungkapnya. Bahkan, tak memungkiri, setelah With Me yang baru dirilis 2 Januari lalu, tiga bulan ke depan lagu terbaru Chris Lucker bakal kembali diluncurkan. Para penikmat musik hip-hop Samarinda juga bisa mendengarnya lewat kanal YouTube pribadi Chris. (dra2/k16)