Diduga Ada Tambang Ilegal, Dua Lubang Galian Masih Tanda Tanya

- Senin, 11 Januari 2021 | 12:39 WIB
Lokasi bekas galian yang kerap disebut warga sekitar bendungan itu berada di bukit, mengelilingi kawasan permukiman. Berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah warga.
Lokasi bekas galian yang kerap disebut warga sekitar bendungan itu berada di bukit, mengelilingi kawasan permukiman. Berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah warga.

Terpaan air bah disusul longsor yang terjadi di Jalan Batu Cermin, Gang H Fathan, dan Gang Anugrah, RT 06, Kelurahan Sempaja Utara, Samarinda Utara, diduga bukan hanya lantaran hujan intensitas tinggi. Dua lubang galian yang berada di kawasan tersebut diduga ikut menjadi penyumbang musibah yang terjadi belum lama ini.

 

SAMARINDA–Lokasi bekas galian yang kerap disebut warga sekitar bendungan itu berada di bukit, mengelilingi kawasan permukiman. Berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah warga.

Kepada Kaltim Post, Anton, ketua RT 06 menuturkan, dua bekas galian itu sudah lama ada. Namun, dirinya tidak tahu pasti waktu dan kegiatan apa yang dilakukan hingga tercipta dua galian tersebut.

"Galian itu sudah lama, saya tidak tahu pasti. Enggak tahu juga dulunya itu bekas apa," ungkapnya. Meski telah ada dua lubang yang diduga turut menyumbang potensi musibah, rupanya warga sekitar belum pernah melaporkan. Namun, dirinya ingin mengecek kembali terlebih dahulu sebelum melaporkan ke tingkat perangkat desa atau kelurahan hingga kecamatan. "Belum ada (lapor) sih. Bagusnya nanti dilihat lagi kondisinya," tegasnya.

Terpisah, Camat Samarinda Utara Syamsu Alam tidak tahu secara rinci mengenai bekas galian tersebut. Ada tidaknya pemegang konsesi lahan di kawasan tersebut tidak diketahui olehnya. "Kami tidak pernah diberi tahu kalau ada pekerjaan seperti itu (menambang), karena biasanya itu koridoran. Kalau kita datang, enggak bisa dapat orangnya gitu lho," jelasnya.

Bahkan, Syamsu mengaku kaget ada dua bekas galian di wilayahnya. Adanya aktivitas land clearing dan pengerukan juga tidak ada pernah masuk ke meja kerjanya. "Enggak pernah ada lapor orang yang bekerja. Sekarang kan izin bukan dari camat, jadi enggak terlalu tahu kami ini. Camat kan hanya galian C, kalau lain (pertambangan) kan ke pusat tahun ini, sebelumnya di provinsi," jelasnya.

Untuk dugaan musibah yang terjadi karena dua lubang bekas galian, Syamsu akan melaporkan kepada pihak terkait. Sementara itu, laporan yang dilakukan baru sebatas lisan dan akan dilanjutkan dengan laporan tertulis.

"Sudah dilaporkan secara lisan, belum bersurat resmi, karena kejadian Jumat kan, nanti sekalian tunggu laporan dari lurah yang detailnya," pungkasnya. (*/dad/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X