Pemberian vaksin anti-Covid-19 kian dekat. Pemkot bersiap-siap. Mulai menyiapkan gudang penyimpanan hingga membuat aplikasi yang memantau penerima vaksin. Ada yang berupaya menata hati supaya tidak khawatir berlebihan. Ada pula yang menganggap vaksin sebagai oasis di tengah pandemi yang tak berkesudahan.
ARISKI-NURUL K-RETNO DYAH, Surabaya
WARGA Kota Pahlawan harus dilindungi dari persebaran virus corona. Siapa pun itu. Entah dia pejabat atau dari kalangan biasa. Sebab, sejatinya hidup merupakan hak seluruh warga.
Ikhtiar itu menjadi pedoman pemkot menjelang pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Surabaya. Pesan tersebut menjadi penanda bahwa vaksin anti-corona itu bakal disuntikkan kepada seluruh warga metropolis.
Minggu lalu vaksin anti-corona itu tiba di Jatim. Jumlahnya 77.760 vaksin. Saat ini vaksin tersebut disimpan Pemprov Jatim sebelum disalurkan ke seluruh kabupaten/kota.
Jatah vaksin Sinovac untuk Surabaya memang belum dipastikan. Pemprov Jatim tengah menelaah. Berapa pengajuan seluruh daerah. Jumlahnya disesuaikan dengan ketersediaan vaksin tersebut.
Meski belum pasti, pemkot tidak ingin sekadar menunggu. Pemkot pun menyiapkan sejumlah kebutuhan. Di antaranya, tempat penyimpanan antivirus dan petugas penjagaan vaksin. Juga memastikan warga yang mendapatkan vaksin tersebut.
Tidak sembarang tempat penyimpanan. Ada persyaratan khusus. Yaitu, lokasinya aman, mudah dijangkau serta memiliki fasilitas penunjang. Pilihannya, gudang farmasi. Tempat itu dikelola Dinas Kesehatan (Diskes) Pemkot Surabaya. Lokasinya berada di Rungkut.
Kepala Bagian Humas Febriadhitya Prajatara menjelaskan, gudang farmasi memenuhi kriteria. Tempat itu dijaga ketat. Kebersihan juga terus dipelototi. Dengan demikian, vaksin Sinovac terjaga.
Gudang itu juga memiliki lemari pendingin. Yaitu, cool room. Tersedia dua cool room. Satu tempat tersebut mampu menampung 30 ribu vaksin. ”Total mampu menampung 60 ribu vaksin,” jelasnya.
Faktor suhu juga menjadi perhatian. Temperatur vaksin harus dijaga. Berkisar 2 derajat celsius. ”Sesuai aturan, harus disimpan di suhu dingin,” paparnya.
Persiapan sudah berjalan. Mesin pendingin terus ditelaah agar bisa beroperasi. Juga mampu menampung antivirus itu.
Yang tidak kalah penting adalah penjagaan. Sejumlah petugas dikerahkan. Mereka memastikan keamanan vaksin. Pemkot tidak ingin vaksin yang diberikan itu tiba-tiba amblas. Dicuri orang yang tidak bertanggung jawab. ”Ini untuk warga. Jadi, harus dijaga ketat,” terangnya.
Penyaluran antivirus juga menjadi perhatian. Pemkot membuat aplikasi. Tujuannya, memudahkan petugas serta memastikan warga yang mendapatkan antivirus itu. Aplikasi tersebut berisi data warga. Mulai nama terang hingga alamat lengkap. Informasi itu nanti menjadi pegangan petugas.