Jalan Poros Balikpapan-Samarinda Ambles, Perbaikan Darurat Ditarget Dua Pekan

- Sabtu, 9 Januari 2021 | 12:59 WIB
alan poros Balikpapan-Samarinda terancam putus karena ambles. Tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta, Kilometer 7, Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar).
alan poros Balikpapan-Samarinda terancam putus karena ambles. Tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta, Kilometer 7, Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar).

BALIKPAPAN–Jalan poros Balikpapan-Samarinda terancam putus karena ambles. Tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta, Kilometer 7, Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar). Hujan deras yang melanda kawasan tersebut sejak Selasa (5/1) lalu diduga menjadi penyebabnya. Membuat lereng pada sisi jalan longsor.

Ruas jalan nasional yang menghubungkan Kecamatan Loa Janan dengan Kecamatan Samboja itu, mengalami longsor sepanjang 90 meter. Dengan lebar sekitar 5 meter. Longsoran berada di sekitar permukiman warga. Sehingga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim akan melakukan penanganan sementara. Sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih besar. Kepala BBPJN Kaltim Junaidi mengatakan, penanganan darurat akan dilakukan dengan memasang mini pile pada kaki longsoran. Tujuannya menahan laju pergerakan tangan agar tidak kembali ambles.

“Sambil tim, sedang melaksanakan pengukuran dan membuat desain perkuatan. Untuk penanganan permanen,” katanya ketika dikonfirmasi Kaltim Post, Jumat (8/1). Mengenai adanya bangunan rumah yang ikut terdampak, Junaidi menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kukar untuk mengevakuasi warga. “Sementara ada dua rumah yang paling parah. Kanan dan kirinya jurang,” kata dia. Pada lokasi yang mengalami longsoran, disebut Junaidi terdapat bronjong lama yang mulai rusak. Dan ada infiltrasi atau perembesan air yang berasal dari pembuangan rumah warga. Dengan panjang sekitar 70 sentimeter.

Sehingga penanganan darurat akan dilakukan perkuatan menggunakan pancang mini pile. “Sambil tunggu selesai desain untuk penanganan permanen. Nanti simultan saja penanganan dengan desainnya. Biar bisa segera cepat tertangani,” harapnya. Mengenai anggaran penanganan darurat, Junaidi mengaku masih dilakukan penghitungan. Di mana saat ini BBPJN Kaltim telah melakukan mobilisasi alat berat. Nantinya, anggaran penanganan darurat longsoran Kilometer 7, Loa Janan, akan dianggarkan pada tahun ini.

“Melalui dana sisa lelang. Kami sudah minta izin Pak Dirjen (Bina Marga Kementerian PUPR). Untuk menghindari longsor yang semakin parah,” jelas dia. Walau begitu, pengguna jalan masih bisa melintasi jalan poros utama yang menghubungkan dua kota besar di Kaltim, yakni Samarinda dan Balikpapan melalui Kukar. Karena masih bisa dibuka satu lajur, lantaran lajur sebelahnya mengalami retakan. “Masih tetap bisa dilewati. Jalan tetap dibuka, karena lerengnya jauh dari badan jalan. Nanti, di lereng bagian bawah sudah kita perkuat. Baru badan jalan yang turun, bisa kita timbun supaya rata dan bisa dilalui,” ucapnya.

Mantan kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XX Pontianak menargetkan, penanganan darurat tuntas paling lama dua pekan ke depan. Jika tidak terkendala hujan yang mengguyur lokasi pengerjaan. Setelah bagian lereng diperkuat, selanjutnya jalan poros yang mengalami retakan cukup besar, akan diratakan dengan agregat. Sehingga dapat dilintasi dua arah kembali. “Kalau belum diperkuat lerengnya, tidak boleh ditambah beban dulu. Takut tambah cepat pergerakan amblesnya,” tandas dia. Longsornya jalan poros di Kilometer 7, Loa Janan, membuat masyarakat di media sosial memberikan opsi lain. Bagi masyarakat Samarinda yang ingin ke Balikpapan, begitu pun sebaliknya, untuk menggunakan jalan alternatif melalui Tol Balikpapan-Samarinda.

Walau begitu, Manager Area Jasa Marga Tollroad Operation (JMTO) Tol Balsam Ronny Hendrawan mengatakan tidak ada diskresi yang diberikan kepada pengguna Tol Balsam. “Untuk kewenangan ini bukan di kami. Pihak Dishub. Pemkot, dan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) yang akan memutuskan. Karena kami tidak dan belum bisa memutuskan. Menunggu perintah dari pemilik jalan tol ini (BPJT). Kami hanya sebagai operator,” kata dia dikonfirmasi terpisah. Pria yang sempat menjabat Manager Area Jasa Layanan Operasi ruas Jagorawi ini mengatakan, diskresi terhadap penggunaan tol alias digratiskan pernah terjadi, pada tol yang dikelola PT Jasa Marga (Persero). Karena alasan force majeur atau keadaan kahar yang tidak dapat diprediksi.

“Untuk pastinya saya lupa. Sudah lama sekali tahun 2003, kalau enggak salah,” imbuh dia. Selain itu, PT Jasa Marga (Persero) sempat menggratiskan ruas tol di Jakarta, yakni ruas Jalan Tol Cawang-Grogol-Tomang selama 18 jam. Mulai 1 Januari 2020 pukul 18.00 WIB petang hingga 2 Januari 2020 pukul 12.00 WIB. “Saat banjir besar melanda Ibu Kota Jakarta,” pungkasnya. (kip/riz/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X