Banjir Disusul Longsor, Satu RT Terdampak, Sssttt….Ternyata Ada Bekas Galian Tambang

- Sabtu, 9 Januari 2021 | 12:57 WIB
TANAH LONGSOR: Warga RT 06, Sempaja Utara, dibantu relawan membersihkan tanah longsor yang terjadi pada Kamis sore. Dadang YS/KP
TANAH LONGSOR: Warga RT 06, Sempaja Utara, dibantu relawan membersihkan tanah longsor yang terjadi pada Kamis sore. Dadang YS/KP

Setiap diguyur hujan deras, permasalahan klasik selalu terulang di Kota Tepian. Kamis (7/1) sore, beberapa kawasan di kota ini tergenang. Tanah longsor pun menghantui beberapa wilayah.

 

SAMARINDA–Seperti yang terjadi di kawasan permukiman di Jalan Batu Cermin, Gang H Fathan, dan Gang Anugrah, RT 06, Kelurahan Sempaja Utara, Samarinda Utara. Air bah muncul setinggi perut orang dewasa.

Hal itu karena selain memang berada di daerah aliran sungai, kawasan tersebut berada di dataran rendah dan dikelilingi bukit. Setelah diterpa air bah, longsor melanda. Setidaknya ada lima titik longsor yang terjadi. “Mulai longsor itu sore, pas hujan. Air juga naik waktu hujan deras itu. Banjir juga,” kata M Habibi Hasan (22), warga RT 06.

Dua rumah diterjang tanah longsor. Dua titik longsor menutup akses jalan di kawasan yang direncanakan menjadi kampung warna-warni. Aliran air yang deras juga membawa material tanah longsor. Lumpur masuk ke rumah-rumah warga. Setidaknya 21 rumah terdampak.

“Ini paling parah dari (banjir) sebelumnya. Jadi, selain banjir ada juga longsor. Arusnya deras,” kata Anton, ketua RT 6, Kelurahan Sempaja Utara.

Pria 48 tahun itu menduga dua galian yang berada sekitar tiga kilometer dari pemukiman ikut menyumbang tingginya debit air. Ditambah, kawasan perbukitan yang mulai menggundul.

“Dia atas itu ada galian juga yang airnya turun ke bawah. Galian itu jaraknya 3 kiloan (kilometer) dari sini. Itu pemerintah belum lihat juga, seharusnya ditinjau. Sepertinya itu bekas galian tambang,” terangnya.

Selain meminta pemerintah meninjau dua galian tambang, Anton meminta agar di tepi anak sungai di kawasan tersebut diturap. Hal itu agar air tak meluber ke permukiman.

“Kami minta ke pemerintah agar anak sungai ini diturap dan tertibkan bangunan yang ada di atasnya,” harap dia.

Ditemui di lokasi longsor, Camat Samarinda Utara Syamsu Alam menuturkan, pembersihan longsor dan endapan lumpur langsung dilakukan setelah musibah terjadi. Sementara hanya secara swadaya masyarakat serta dibantu para relawan.

“Langkah ke depan akan kami laporkan ke atasan (pemerintah kota) bahwa daerah ini sering digenangi air setiap hujan. Dan, warga perlu mendapatkan perhatian khusus terhadap musibah ini,” ucapnya.

Menyikapi bangunan yang berdiri di tepi hingga di atas sungai, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu. “Seharusnya masyarakat (yang membuat bangunan di sungai) sadar juga. Jangan buat bangunan di sungai. Nanti pemerintah bisa mengkaji juga,” imbuhnya.

Disinggung soal dua galian tambang yang berada di atas bukit tak jauh dari permukiman, Syamsu membenarkan adanya lubang galian. Namun, dia belum bisa memastikan ada tidaknya dampak yang ditimbulkan dari dua kolam raksasa tersebut.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X