Semua pihak menaruh harapan besar dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Pasalnya, agenda tersebut akan menjadi penentu nasib Liga Indonesia yang terkatung-katung selama berbulan-bulan imbas pandemi Covid-19.
RENCANANYA pertemuan tersebut akan berlangsung medio bulan ini. Ada dua opsi yang mencuat sebagai spekulasi bila pertemuan tersebut nantinya harus menetaskan keputusan. Selain melanjutkan Liga 2020, ada pula mengakhiri kompetisi musim lalu, dan mempersiapkan musim 2021.
Kompetisi yang sudah terlalu lama terhenti harus segera disikapi. Pasalnya, bila lebih lama, akan berefek lanjutan kepada yang menggantungkan nasib di sana. “Harus segera ada sikap dan keputusan. Sebab, sepak bola ini jadi lahan mencari rezeki banyak orang, termasuk pemain,” kata pesepak bola asal Papua, Yudhistira Mambrasar.
Dia pun heran dengan nasib kompetisi yang tak kunjung bergulir hingga kini. Sebab, kondisi tersebut membuat dia dan rekan seprofesi mulai mengalami kejenuhan. Meski begitu, pemain yang karib disapa Yudhi itu enggan berdiam diri. Demi menjaga kebugaran tetap prima, dia rutin membela klub yang mengikuti turnamen futsal. Tidak hanya stamina terjaga, dari situ juga dia bisa mendapat pemasukan.
Dalam waktu dekat, Yudhi sudah berencana mengikuti turnamen sepak bola bertajuk Papua Island. Pada turnamen ini dia akan memperkuat Tunas Muda Hamadi. “Nanti saya akan main bersama Kakak Okto (Oktovianus Maniani), Osvaldo (Haay), serta ada juga pemain Persewar. Untuk turnamen ini nanti peserta dari Liga 3 juga,” terang Yudhi.
Musim ini memang berjalan tak sesuai rencana bagi Yudhistira Mambrasar. Eks PSBS Biak ini belum sekalipun tampil bersama Persiba Balikpapan di laga kompetitif hingga kontraknya berakhir akhir 2020 lalu.
Diterpa cedera saat persiapan di Jakarta, awal 2020, membuat dia melewatkan partai pembuka melawan Kalteng Putra. Pun setelah pulih, PSSI justru menunda pelaksanaan kompetisi hingga saat ini. (hul/ndy/k16)
