Kasus Jasad Menggantung di Loa Bakung, Polisi Fokus Jeratan di Tangan dan Kaki

- Sabtu, 9 Januari 2021 | 12:00 WIB
OLAH TKP: Petugas Inafis Polresta Samarinda sempat memeriksa kediaman Daroji.
OLAH TKP: Petugas Inafis Polresta Samarinda sempat memeriksa kediaman Daroji.

SAMARINDASimpul yang melingkar di tangan dan kaki Daroji menjadi tanda tanya sejak jasadnya ditemukan menggantung di kediamannya, Jalan Manunggal, Gang 11, RT 77, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Selasa (5/1) lalu. Untuk memecahkan teka-teki kematian pemuda 20 tahun tersebut, autopsi dilakukan.

Proses autopsi dilakukan di RSUD AW Sjahranie, Kamis (7/1) pukul 13.30 Wita. Setelah tiga jam berlangsung, autopsi yang dibantu dokter forensik rumah sakit berpelat merah mendapat kesimpulan sementara.

Kepada awak media, personel Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda Aipda Harry Cahyadi menuturkan, warga Jalan Manunggal, RT 77, Sungai Kunjang, tersebut diduga kuat meregang nyawa di ujung simpulan tali yang menjerat lehernya. Dugaan tersebut disertai fakta temuan tulang pangkal lidah sebelah kiri Daroji yang mengalami patah.

"Tulang lidahnya patah. Biasanya kalau kasus gantung diri itu selalu patah tulang lidahnya dan ada rembesan darah di lingkar leher," jelasnya.

Selain rembesan darah di leher, tidak ada lagi rembesan darah yang ditemukan. Termasuk adanya trauma benda tumpul atau senjata tajam yang menjurus ke arah tindak kriminalitas.

Kesimpulan lainnya, jika Daroji diketahui meninggal bukan karena dibunuh terlebih dulu. Melainkan diduga kuat meninggal lantaran jeratan tali di lehernya.

"Jadi kesimpulan sementara korban hidup terlebih dulu, baru mati (gantung diri). Bukan mati terlebih dulu, baru terjerat ikatan talinya atau dihabisi dulu baru digantung," imbuhnya.

Lamanya kematian yang terjadi disebutkan sejak tiga hari sebelum ditemukan. Hal itu berdasarkan larva yang ada di dalam jasad Daroji yang mulai membusuk.

Namun, semua hal tersebut masih sebatas dugaan. Sebab, saat ini tim dokter forensik masih melakukan kajian lebih lanjut dengan meneliti beberapa sampel yang diambil dari organ dalam tubuh Daroji.

Seperti potongan jantung, hati, ginjal, dan kulit. Hal itu perlu dilakukan untuk menguak fakta yang mampu dipertanggungjawabkan di mata hukum, sesuai prosedur yang berlaku. Selain itu, korps baju cokelat tengah mencari siapakah yang mengikat kaki dan tangan menggunakan tali.

"Cuman simpul tali pada kaki, tangan dan leher korban itu belum bisa kami duga-duga. Apakah diikat sendiri atau ada orang yang sengaja mengikatnya. Besok (hari ini) kami akan gelar lagi untuk ikatan itu," jelas Harry.

Turut menambahkan, Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Iptu Purwanto menuturkan, apa pun hasil dari pemeriksaan forensik, baru dia bisa menentukan langkah hukum selanjutnya.

"Setelah ada hasil autopsi baru kami tentukan. Kalau ada indikasi (kriminal) kami akan lanjutkan. Tapi kalau tidak ada, kami akan keluarkan SP3 (surat penetapan penghentian penyidikan)," pungkasnya. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X