Setelah Nataru, Penumpang Kalimarau Menurun

- Kamis, 7 Januari 2021 | 11:13 WIB
LEBIH LENGANG: Aktivitas di Bandara Kalimarau jauh lebih sepi setelah perayaan Natal dan tahun baru lalu.
LEBIH LENGANG: Aktivitas di Bandara Kalimarau jauh lebih sepi setelah perayaan Natal dan tahun baru lalu.

TANJUNG REDEB–Selepas pelaksanaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, jumlah penumpang di Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Kalimarau sepi. Hal itu diungkapkan langsung Kepala Seksi Pelayanan dan Kerja Sama Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kalimarau Erma, (6/1).

Jumlah penumpang jauh mengalami penurunan sejak setelah Tahun Baru 2021. Penumpang yang berangkat turun mencapai 63 persen. Pada awal Januari 2020, jumlah penumpang yang berangkat mencapai 543 orang, sedangkan 2021 hanya 202 orang. “Ya menurun, kemungkinan karena Covid-19 juga. Selain itu, saat ini keberangkatan wajib menggunakan rapid antigen,” bebernya.

Tidak jauh berbeda, untuk kedatangan, disebut Erma menurun cukup drastis, yakni 72 persen. Pada 2020, dijelaskan Erma, kedatangan di Berau mencapai 516 orang, pada 2021, hanya 145 orang. Erma menuturkan, kemungkinan banyak penumpang yang tertahan ingin masuk ke Bumi Batiwakkal. Karena di berbagai bandara, protokol kesehatan (prokes) sangat ketat. “Ada kerugian, tidak terlalu berpengaruh,” ujarnya.

Erma mengungkapkan, dengan situasi Covid-19 saat ini, membuat penumpang ogah-ogahan untuk berangkat. Selain itu, kondisi ekonomi diduga menjadi penyebab masyarakat enggan untuk bepergian dari dan menuju Berau. “Ya faktor itu (ekonomi) juga pasti sangat berpengaruh,” katanya.

Penumpang bernama Ardi menuturkan, untuk masuk ke Berau saat ini cukup sulit. Pasalnya, sebelum masuk ke Berau harus rapid antigen di kota asal. Kemudian, begitu tiba di Berau juga harus kembali melakukan rapid antigen. “Sebenarnya ribet. Tapi mau tidak mau dilakukan, untuk keamanan keluarga,” paparnya.

Dia melanjutkan, untuk rapid antigen, harganya cukup terjangkau. Yakni, harus merogoh kocek Rp 275 ribu. “Cukup terjangkau, tapi saran saja, kalau bisa diturunkan,” ucapnya. (kpg/hmd/dra/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X