PROKAL.CO,
SAMARINDA- Kenaikan harga beberapa komoditas di momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru 2021 tetap terkendali. Ini terlihat dari indeks harga konsumen (IHK) Kaltim pada Desember 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,25 persen (month to month/mtm) lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,37 persen (mtm).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, pada Desember 2020 dari 90 kota pantauan IHK nasional sebanyak 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,05 persen.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar minus 0,26 persen, dan terendah sebesar minus 0,07 persen terjadi di Ambon. “Pada Desember 2020 terjadi inflasi sebesar 0,25 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 0,78 persen,” tuturnya.
Anggoro menjelaskan, pada Desember 2020 terjadi inflasi untuk Samarinda sebesar 0,24 persen dan di Balikpapan sebesar 0,25 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran.
Yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,70 persen, diikuti kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,41 persen, kelompok transportasi sebesar 0,27 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 0,14 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,11 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,05 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen.
Sementara itu untuk kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya pada Desember 2020 mengalami deflasi masing-masing sebesar, 0,06 persen dan 0,34 persen. Sementara itu, untuk kelompok pendidikan menunjukkan indeks yang stabil dibanding bulan sebelumnya. “Secara menyeluruh kinerja inflasi saat HBKN masih sangat terkendali,” terangnya.