Teka-teki Benda-Benda Pengintip Lautan Indonesia, Gubernur Sulsel Bilang Ada Kemiripan dengan Produk Tiongkok

- Rabu, 6 Januari 2021 | 09:53 WIB
Seaglider atau drone laut yang ditemukan nelayan.
Seaglider atau drone laut yang ditemukan nelayan.

Ada tiga temuan dengan bentuk mirip dalam dua tahun terakhir, tapi tak satu pun yang diketahui pemilik dan tujuan pengoperasiannya. Masih banyak celah dalam keamanan laut Indonesia.

 

A. SYAEFUL, Makassar-Z. HIKMIA-SYAHRUL Y., Jakarta, Jawa Pos

 

BENDA lonjong memanjang yang mengapung itu membetot perhatian Hardi. Diamatinya lama, tapi pria 32 tahun yang tengah mencari sotong tersebut memutuskan untuk tak mengambilnya.

Sesampai di darat, baru nelayan Kampung Tenggel, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, itu bercerita kepada sejumlah warga kampung. Heboh. Banyak yang menduga itu bom roket.

Lewat Yudi, salah seorang tetangga, kabar itu pun sampai ke polisi. ’’Setelah diperiksa, kami memastikan bukan bom roket, melainkan drone (laut),” kata Kapolsek Bintan Timur AKP Muchlis Nadjar kepada Batam Pos ketika itu.

Hampir dua tahun berselang setelah penemuan pada 23 Maret 2019 itu, belum jelas siapa pemilik drone laut tersebut dan apa tujuan pengoperasiannya. Sampai kemudian benda serupa kembali ditemukan, kali ini di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada 26 Desember lalu.

Berbagai dugaan pun bermunculan. Bahwa ini alat mata-mata. Bahwa jika mengacu pada lokasi ditemukan yang dekat dengan jalur pelayaran Tiongkok-Australia, bisa jadi ini milik Tiongkok. Bahwa alat tersebut berfungsi membuka rute jalur kapal selam.

Dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal), Jakarta, Senin lalu (4/1), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan bahwa benda tersebut seaglider. Dan, seaglider bukan alat yang dipakai untuk memata-matai. Melainkan hanya untuk survei data bawah permukaan laut.

Belum diketahui siapa pemilik seaglider tersebut. Tapi, Yudo memastikan bahwa tak ada instansi militer maupun sipil di dalam negeri yang memiliki peralatan tersebut. Yudo juga memberikan waktu sebulan kepada Pushidrosal untuk membedah isi seaglider dan berjanji membeberkan hasilnya ke publik.

Belakangan sempat muncul kabar, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyatakan bahwa benda temuan nelayan bernama Saehuddin itu alat mata-mata. Bahkan, Nurdin disebut telah mengirim surat ke Kedubes Tiongkok di Jakarta.

Tapi, Nurdin membantahnya. Seperti dilansir Fajar kemarin (5/1), dia menjelaskan, ada kemiripan benda yang ditemukan warganya itu dengan produk milik Tiongkok. Dan, yang mengganjal bagi Nurdin, apakah keberadaan benda tersebut untuk penelitian atau tujuan tertentu. ’’Siapa yang menempatkan, kita juga belum tahu. Jadi, tidak boleh menuduh dulu, tunggu sampai kajian selesai,” bebernya di kantor Dinas Kesehatan Sulsel di Makassar kemarin.

Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulsel juga tak melayangkan surat protes ke Kedubes Tiongkok.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X