SEBELUMNYA, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan, vaksin Covid-19 menjadi kunci utama untuk memulai pembangunan ibu kota negara (IKN). Apabila proses vaksinasi sudah dilakukan, proses pembangunan fisik diyakini dapat segera dilaksanakan.
Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata menggambarkan vaksinasi sebagai “cahaya terang di ujung lorong” yang dinantikan pemerintah untuk memulai tahapan pembangunan ibu kota baru. "Mengenai fisiknya, kalau sudah kita lihat ada cahaya di ujung lorong, kita akan mulai. Kalau penanganan pandemi sudah lebih terkontrol, vaksin ada, segera dilaksanakan," tuturnya, pekan lalu.
Rudy optimistis, pembangunan IKN dapat segera berjalan. Pasalnya, pemerintah bersama Presiden Joko Widodo sudah berkomitmen mendistribusikan vaksin dan melakukan vaksinasi ke seluruh masyarakat mulai tahun depan. Rudy juga menyebutkan, berbagai persiapan pembangunan IKN telah diselesaikan oleh Bappenas, seperti rencana induk. Badan Otorita IKN pun sudah diatur dalam rancangan Peraturan Presiden (Perpres), sementara Rancangan Undang-Undang IKN telah masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2021.
"Diharapkan, paling lama enam bulan sudah bisa selesai," ucapnya. Rudy menambahkan, Bappenas juga sudah memilah program pembangunan IKN mana saja yang dapat dituntaskan dengan APBN maupun melalui kerja sama dengan pihak swasta dan BUMN. Bahkan, beberapa proyek juga terbuka untuk investor asing.
Rudy menuturkan, proyek pembangunan IKN telah mendapatkan respons positif dari para calon investor luar negeri. "Banyak yang berkunjung ke kita untuk bertanya progresnya dan bagaimana mereka bisa terlibat dalam pembangunan IKN," katanya.
Meski pembangunan IKN ditargetkan dimulai tahun depan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan, vaksinasi tetap menjadi fokus utama pemerintah. Karena itu, sebagian besar kebutuhan pembangunan IKN akan dialokasikan melalui kerja sama dengan pihak swasta, baik asing maupun dalam negeri.
Suharso menyebutkan, pembangunan IKN akan menjadi sebuah destinasi investasi yang menjanjikan karena tingkat kapitalisasi yang tinggi. "Semua investor dunia mencari di mana bisa investasi dengan tingkat return tinggi," ujarnya. (riz/k8)