BONTANG – Pengerjaan RS Taman Sehat telah diselesaikan kontraktor pelaksana. Akan tetapi, peresmian bangunan itu tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, pemenuhan sarana dan alat kesehatan (alkes) belum masuk pada penganggaran sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang dr Bahauddin mengatakan, pihaknya masih memasukkan program tersebut pada APBD tahun ini. Ia pun tidak membeberkan nominal yang digelontorkan secara pasti. Namun, skemanya dipastikan bertahap.
“Sesuai ketersediaan anggaran, kami masukkan pemenuhan alat kesehatan pada APBD 2021. Fisiknya sudah selesai,” kata dr Bahauddin.
Menurutnya, bangunan rumah sakit bertipe D ini sementara waktu akan dijadikan tempat penanganan pasien Covid-19. Mengingat fasilitas kesehatan yang menjadi rumah sakit rujukan saat ini telah overload. Ia memprediksi pengadaan alat kesehatan dapat selesai tiga bulan ke depan. “Strategi jangka pendeknya untuk penanganan Covid-19,” ucapnya.
Sementara itu, pengawas proyek PT Kanza Sejahtera Fahrul Oktaviansyah mengatakan, pihaknya berhasil merampungkan pembangunan tepat awal tahun. Adapun keterlambatan ini terjadi lantaran instalasi air bersih dan instalasi listrik yang dikerjakan kontraktor sebelumnya rusak dan tak bisa digunakan lagi.
"Kami bongkar semua itu karena tidak bisa digunakan. Makanya ini (pembangunan) sempat lambat," ujar Fahrul.
Terkait masa pemeliharaan, bakal ada perwakilan kontraktor yang tinggal di Bontang selama 6 bulan ke depan. Jika ada kerusakan terjadi selama masa pemeliharaan, pihaknya bisa lekas memperbaiki.
Sebagai catatan, pemerintah mengerucutkan anggaran Rp 18,9 miliar untuk pembangunan RS Taman Sehat. Pada 2019 dikucurkan anggaran sebesar Rp 7,3 miliar. Setahun berselang, pemkot kembali mengalokasikan Rp 11,6 miliar lewat APBD 2020. (*/ak/kri/k16)