Bahkan, mereka juga memecah-mecah tayangan video menjadi beberapa bagian. Mencari potongan video yang paling menarik. Kemudian di-reupload. Tak jarang, video yang lebih pendek atau yang telah dipotong justru menjadi viral.
Era digital bagi Kaltim Post dimulai dari e-paper. Yang sudah ada sejak lama. Hingga akhirnya kami menelurkan media online bernama Prokal.co. Hingga beberapa tahun belakangan, kami sangat konsen dengan dunia digital. Bahkan mau tak mau, kami juga akhirnya membentuk tim digital.
Salah satu yang memadukan antara koran dan digital adalah, kami memasang QR code di koran. Sehingga pembaca cukup melakukan scanner untuk melihat angle foto lain dan video dalam berita tersebut. Ada nilai tambah yang didapat oleh pembaca.
Melihat itu, Kaltim Post sadar era disrupsi di depan mata. Pandemi benar-benar mengajarkan kami bagaimana media konvensional mengikuti zaman. Rapat-rapat yang tak bisa ditinggalkan, kini harus menggunakan video conference. Salah satunya melalui aplikasi Zoom.
Acara-acara talk show dan diskusi yang rutin digelar Kaltim Post juga awalnya terhambat karena pandemi. Adanya aplikasi video conference membuat semua jadi lebih mudah. Wabah virus asal Wuhan, Tiongkok itu bukan menjadi hambatan. Diskusi rutin tetap mesti digelar.
Meski pandemi, tak menghalangi kami menggelar beragam kegiatan. Bahkan rangkaian kegiatan HUT ke-33 sudah berlangsung sejak bulan lalu. Seperti diskusi Outlook Ekonomi Kaltim 2021 yang digelar pada 17 Desember 2020. Lalu dilanjutkan Rembuk Etam membahas pro dan kontra sekolah tatap muka. Digelar pada 29 Desember 2020. Kedua acara itu berlangsung secara virtual di Zoom dan live streaming di kanal medsos Kaltim Post.