Kolam eks tambang sekitar 1 hektare di Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga, membuat resah warga sekitar. Kondisinya disebut kritis dan nyaris jebol.
TENGGARONG - Danau bekas galian tambang yang terletak di RT 24, Kelurahan Sangasanga Dalam, itu memprihatinkan. Material tanah serta pohon yang berada di sisi danau bergerak mengisi danau tersebut. Volume air yang terus bertambah, membuat warga khawatir tanggul kolam itu jebol.
Ketua RT 24 Sangasanga Dalam Zainuri membenarkan kondisi kolam itu terancam jebol. Tanggul terus tergerus dan menyisakan lebar 1,5 meter. Padahal, dulunya diperkirakan mencapai belasan bahkan 20 meter.
Sementara itu, di depan kolam sudah membentuk jurang setinggi 20 meter seperti air terjun. “Jadi, air kolam sudah seperti air terjun yang tumpah ke arah jurang. Kolam sudah penuh dengan material pasir dan lumpur. Bila itu jebol, pasir dan lumpur akan menghantam permukiman dan pendangkalan pada parit,” ujarnya.
Selain menyebabkan kedangkalan parit di RT 24 sepanjang 5 kilometer, potensi banjir bandang juga bisa mengarah ke permukiman warga. Khususnya di RT 24 dan RT 1 Kelurahan Sangasanga Dalam. Termasuk bantaran kali di Kelurahan Sarijaya.
“Untuk sementara warga menggunakan karung berisi pasir untuk sedikit menghambat gerusan air kolam,” lanjutnya. Untuk memaksimalkan penanggulangan, perlu alat berat serta gorong-gorong besar. Pihaknya berharap, pemerintah dapat membantu mencarikan solusi karena penanggulangan membutuhkan biaya besar.
Terlebih lagi, potensi bencana bila kolam jebol akan terdampak pada dua kelurahan. “Selama ini kampung kami selalu kebanjiran. Banjir membawa material pasir dan lumpur yang merusak lahan perkebunan warga. Meski airnya cepat surut, material pasir yang masuk rumah warga cukup mengganggu,” tutupnya. (qi/kri/k16)