Vaksin Tetap Efektif untuk Virus Mutasi

- Jumat, 1 Januari 2021 | 13:52 WIB
TAK PERLU KHAWATIR: Samsuridjal Djauzi memberikan penjelasan pada dialog terkait isu keamanan dan efektivitas Vaksin Covid-19, Rabu (30/12). Foto lain, petugas mengurus penyimpanan vaksin yang tiba di Tanah Air beberapa waktu lalu.
TAK PERLU KHAWATIR: Samsuridjal Djauzi memberikan penjelasan pada dialog terkait isu keamanan dan efektivitas Vaksin Covid-19, Rabu (30/12). Foto lain, petugas mengurus penyimpanan vaksin yang tiba di Tanah Air beberapa waktu lalu.

Indonesia tidak hanya membeli satu jenis vaksin. Sebab, setiap vaksin memiliki keunggulannya masing-masing

JAKARTA – Rencana vaksinasi tengah menunggu evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) terkait izin penggunaan. Selama masa menunggu, masyarakat harus terus terinformasi dengan benar terkait vaksin. Sebab, banyak informasi yang kurang seusai ataupun hoaks mengenai vaksin Covid-19.

Untuk meluruskan informasi terkait vaksin, masyarakat perlu mendapatkan langsung dari ahlinya dan sumber-sumber tepercaya. “Vaksin Covid-19 ini vaksin mati, virus yang sudah dilemahkan untuk membuat vaksin Covid-19 ini. WHO menetapkan bahwa vaksin baru boleh digunakan apabila efektivitasnya di atas 50 persen,” paparnya Samsuridjal Djauzi, ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Rabu (30/12).

Mengenai mutasi virus Covid-19 yang kabarnya lebih ganas dari versi sebelumnya, Samsuridjal meyakinkan bahwa vaksin masih efektif untuk melawan mutasi tersebut. “Setiap virus bermutasi itu hal yang alamiah, sementara ini pakar berpendapat bahwa tes PCR kita tidak terganggu dan vaksin yang digunakan tetap efektif terhadap mutasi yang baru tersebut, tapi pemantauan tetap dilakukan WHO,” ujarnya.

Selain itu, pria bergelar profesor itu juga menampik opini masyarakat yang mengatakan bahwa Indonesia hanya membeli dari satu produsen vaksin saja. Sementara negara produsen vaksin tersebut membeli dari negara produsen lainnya.

“Indonesia tidak hanya membeli satu jenis vaksin, kita tidak membeli dari Tiongkok saja tapi juga dari negara lain secara bilateral maupun multilateral, karena setiap vaksin itu ada keunggulannya masing-masing,” terangnya.

Samsuridjal menjelaskan lebih lanjut bagaimana vaksin yang satu dengan yang lain mampu menutupi kekurangan masing-masing. “Vaksin yang kita sediakan dari Sinovac itu tidak bisa digunakan untuk usia lanjut, tetapi yang dari Amerika atau Inggris bisa digunakan untuk usia lanjut,” ujarnya.

Selain itu, Samsuridjal juga meluruskan bahwa efek samping vaksinasi sampai sejauh ini bersifat ringan, dan belum ada yang menunjukkan gejala berat. “Vaksinasi di Inggris dan Amerika sudah dilakukan pada ratusan ribu orang, efek samping sudah bisa mulai terlihat. Ada dua macam, pertama di tempat penyuntikan terjadi kemerahan. Kedua adalah suhu tubuh sedikit naik atau pusing, jarang sekali terjadi alergi, tapi kalau ada alergi obat-obatan atau makanan harus melapor terlebih dahulu sebelum divaksinasi,” terangnya.

Pesan terakhir Samsuridjal adalah, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dengan vaksin Covid-19. “Kita bersyukur pemerintah sudah berusaha keras mengadakan vaksinasi sehingga masyarakat bisa mengurangi risiko tertular. Marilah kita menghargai upaya pemerintah dan kita manfaatkan agar kita dan keluarga terhindar dari Covid-19,” tutupnya. (pen/ssw/vjy/dwi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X