Dari sana kemampuannya menebak hujan tadi berasal.
’’Seperti sakit gigi, tapi di bagian tulang,’’ kata perempuan kelahiran Lampung, 22 Februari 1988, itu kepada Jawa Pos yang menghubunginya dari Jakarta Senin pekan lalu (21/12).
Sakit itu terasa lebih menyiksa karena berkelindan dengan panjangnya perjuangan perempuan 32 tahun tersebut mendapatkan haknya: bonus sebagai peraih perak Olimpiade 2012.
Citra dipastikan meraih perak Olimpiade 2012 setelah International Olympic Committee/Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengirim surat resmi pada 19 November 2020. Intinya, IOC mengonfirmasi bahwa Citra resmi menempati peringkat kedua di kelas 53 kg atau naik dua peringkat.
Itu terjadi setelah peringkat pertama Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan dan peringkat ketiga Cristina Iovu dari Moldova didiskualifikasi akibat kasus doping pada 2016.
Artinya, Citra berhak atas bonus Rp 400 juta dari pemerintah. Di Olimpiade 2012 itu, tradisi emas Indonesia dari bulu tangkis terhenti. Badminton yang sejak Olimpiade 1992 tak henti menyumbangkan emas bahkan tak meraup satu medali pun ketika itu.