Perusahaan Metanol Butuh Banyak Pekerja

- Rabu, 30 Desember 2020 | 10:54 WIB
DINANTIKAN: Plt Bupati Kasmidi Bulang (putih) meninjau lokasi perusahaan metanol yang segera dibangun di Kutim.
DINANTIKAN: Plt Bupati Kasmidi Bulang (putih) meninjau lokasi perusahaan metanol yang segera dibangun di Kutim.

SANGATTA–Keberadaan perusahaan sektor industri semen, metanol, dan biodesel yang sebentar lagi akan beroperasi di Kutai Timur (Kutim) sangat dinantikan. Mengingat, perusahaan ke depan mesti menyerap tenaga kerja secara masif. 

Kekuatan tenaga kerja sangat diperlukan. Tidak tanggung-tanggung, penyerapan diprediksi akan mencapai ribuan orang jelang 2024 nanti. Untuk itu, daerah perlu mempersiapkan tenaga kerja yang andal agar putra daerah tak kalah saing dengan pendatang. 

Disebut Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang, pemerintah telah melakukan beragam upaya untuk mendongkrak kemampuan masyarakat, dengan rutin memberikan pelatihan berbasis kompetensi beberapa tahun terakhir. "Nantinya ada penyerapan tenaga kerja secara besar-besaran. Butuh bibit unggul di Kutim harus dipersiapkan dari sekarang," jelasnya. 

Pelatihan kompetensi itu terus dilaksanakan semata untuk mengurai angka pengangguran. Dia berharap, masyarakat asli tidak hanya menjadi penonton saat peluang besar di depan mata. 

"Jika sudah ikut pelatihan, harus bisa bekerja di perusahaan sesuai dengan skill yang ditekuni. Jangan jadi penonton," tegasnya. 

Segala hal itu harus dipersiapkan sedini mungkin. Bahkan, Kasmidi juga meninjau lokasi persiapan perusahaan metanol tersebut. "Saya rasa itu bisa menjawab angka kemiskinan yang artinya tidak bekerja, bisa membuka peluang kerja buat masyarakat Kutim," ungkap KB, sapaan akrab Kasmidi. 

Ditemui terpisah, Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutim Ahmad Syaiful mengatakan, keberadaan perusahaan metanol dianggap mampu menekan angka pengangguran di Kutim. Terlebih warga yang menetap di Kecamatan Bengalon dan Kaliorang atau wilayah perusahaan. "Itu perusahaan internasional, tapi bahan bakunya ada di Kutim. Pastinya berdampak pada ekonomi serta penerimaan daerah," ungkapnya. 

Keuntungan lain dari adanya penanaman investasi di Kutim, lanjut Syaiful, selain menyerap sekitar 3 ribu pekerja, juga memengaruhi UMKM yang kian meningkat. Serta adanya transfer teknologi dan manajemen. 

"Kemungkinan mulai Mei nanti ada pembangunan konstruksi. Saya kira itu akan mendongkrak geo ekonomi Kutim," tutupnya. (*/la/dra/k8) 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X