BALIKPAPAN – Berdasarkan rapat dengar pendapat yang dilakukan DPRD Balikpapan beberapa waktu lalu, salah satunya menyoroti proses pemasangan jaringan gas (jargas) di Kota Minyak. Menjelang sisa akhir tahun, pemasangan jargas terus dikebut penyelesaiannya.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Manuntung Sukses (Perumdams) Balikpapan Poerbawidjaya mengatakan, proses pemasangan jargas tersisa 24 persen. Setara dengan 1.800 sambungan rumah tangga (SR). Hal ini disampaikan dalam RDP bersama wakil rakyat.
“Seluruh proses instalasi dan pemipaan sampai ke dapur warga sudah selesai,” katanya. Ada pun total pemasangan jargas mencapai 7.153 SR. Tercatat yang sudah terpasang dan beroperasi sebanyak 5.584 SR atau sekitar 74,32 persen. Warga sudah menggunakan untuk keperluan sehari-hari.
Kini, pihaknya terus mengejar perampungan jargas yang belum selesai sebanyak 24 persen tersebut. Dia menyebutkan, proyek jargas di Balikpapan berlangsung selama tujuh bulan. Terhitung sejak Juni hingga Desember. Pemasangan jargas tahun ini dilakukan di empat kelurahan di Kota Beriman.
Rinciannya Kelurahan Gunung Sari Ulu sebanyak 312 SR, Kelurahan Sumber Rejo sebanyak 518 SR. Selanjutnya, Kelurahan Muara Rapak sebanyak 2.933 SR dan Kelurahan Gunung Samarinda sebanyak 3.763 SR. “Kemudian masa pemeliharaan selama satu tahun, Januari hingga Desember 2021,” sebutnya.
Lebih lanjut, pemeliharaan ini termasuk berkaitan dengan perbaikan infrastruktur jalan akibat galian jargas. Seperti diketahui, selama perbaikan berjalan hingga belum rampung total masih terdapat penumpukan bekas galian di sepanjang jalan yang menjadi lokasi proyek tersebut.
Dia pun berharap kegiatan ini bisa cepat selesai sesuai dengan jadwal. “Jadi tidak ada penumpukan galian di jalan. Infrastruktur bisa kembali seperti semula,” tuturnya. Sebagai informasi, pembangunan jargas ini merupakan bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Balikpapan Panti Suhartono menuturkan, pemasangan jargas pada tahun ini merupakan tahapan ketiga dari bantuan yang telah berjalan. Menurutnya, bantuan ini sangat besar dapat membantu masyarakat mudah mendapat gas.
“Pemasangan gratis, pemakaiannya bayar dan sangat murah,” katanya. Dia menambahkan, biaya yang dibutuhkan paling tinggi sekitar Rp 50 ribu. Jika tergolong jarang pakai, warga kemungkinan hanya mengeluarkan biaya Rp sekitar 30 ribu. Mereka membayar ke perusda. (gel/ms/k15)