BALIKPAPAN- Perayaan Natal dan tahun baru selalu menjadi momentum yang dinantikan para pengusaha ritel di Kota Minyak untuk mencetak keuntungan. Namun, kondisinya berbeda tahun ini. Pembatasan sosial yang kembali diberlakukan oleh pemerintah daerah membuat akselerasi mereka tertahan.
Sejumlah lokasi wisata setempat juga ikut ditutup mengacu pada surat edaran pemerintah dalam rangka memutus mata rantai virus corona (Covid-19). Mal menjadi satu-satunya tujuan masyarakat menghabiskan waktu. Namun begitu, pihak pengelola tetap memberikan batasan-batasan.
“Tidak ada lagi perayaan malam tahun baru, jam operasional kami juga tidak lebih dari pukul 22.00 Wita. Sementara kapasitas pengunjung di restoran, bioskop dan lainnya tidak lebih dari 50 persen," ujar General Manager e-Walk Pentacity BSB, Yudhi Saharuddin, Minggu (27/12).
Namun demikian, selama akhir pekan ini dia mengungkapkan traffic mal lebih ramai dibanding hari-hari biasanya setelah wabah melanda. Untuk tingkat keterisian, dibandingkan dengan tahun lalu hanya sekitar 60 persen. Jika tahun lalu parkiran mobil luar biasa padat, saat ini terpantau banyak space kosong. Dari normal pun, jumlah pengunjung masih sekitar 60 persen.
"Hanya saja yang saya lihat warga Balikpapan mulai ada kebiasaan untuk menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Sudah mulai sadar jika tidak terlalu penting, mereka tidak ke mal," katanya. Selama pandemi, pihaknya tetap membuka pusat perbelanjaan mulai pukul 11.00 hingga 22.00 Wita. Mengikuti protokol kesehatan (prokes) atau surat edaran Wali Kota Balikpapan.
Senada, General Manager Plaza Balikpapan Aries Adriyanto mengatakan, pihaknya tetap melakukan pembatasan sosial dengan ketat. Saat akhir pekan ini traffic mal disebutnya ramai. Apalagi dengan hadirnya taman di belakang mal. Membuat banyak pengunjung menghabiskan akhir pekan mereka di mal.
“Protokol tetap kami jalankan. Kami juga selalu berkoordinasi dengan tim gugus tugas Balikpapan. Sesuai surat edaran sebelum pukul 22.00 Wita kami sudah menutup mal,” katanya. Ia menyampaikan, untuk traffic sebenarnya sudah lebih baik dari awal pandemi. Hanya saja beberapa tenant ada yang masih belum bisa mencetak penjualan yang bagus.
“Tenant baru kami Max Fashion yang mencetak kinerja bagus justru. Artinya, daya beli masyarakat untuk kebutuhannya masih cukup bagus. Walaupun belum bisa dibilang akhir tahun ini bisa meningkatkan penjualan,” tutupnya. (aji/ndu/k15)