BALIKPAPAN-Peredaran narkoba di Balikpapan sudah menjalar ke anak-anak. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Balikpapan, sepanjang 2020 ada tujuh anak terlibat penyalahgunaan narkoba. Paling belia usia 12 tahun.
“Anak kelas lima SD,” kata Kasi Rehabilitasi BNN Kota Balikpapan, Henny Damayanti. Dari penggalian informasi, rata-rata pengguna sabu. Untuk penanganan, apabila ketergantungannya berat, maka dilakukan rehabilitasi rawat inap.
“Ada dua anak jalani rawat inap,” jawabnya. Mereka dikirim ke Balai Rehabilitasi di Tanah Merah, Samarinda untuk rawat inap. Selebihnya rawat jalan.
Program rawat inap sendiri berbeda dengan orang dewasa yang biasanya sampai enam bulan. Untuk anak-anak hanya dua sampai tiga bulan. “Program juga mengikuti kegiatan harian. Tapi kalau dia sekolah nanti akan ada program untuk ilmu pengetahuan juga,” tuturnya.
Ditanya perkembangan pada setiap tahunnya, wanita berjilbab itu menyebut jika terjadi penurunan. Tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Iya lebih sedikit. Mungkin karena pandemi Covid-19. Anak-anak belajarnya sistem online, jadi jarang main keluar, lebih banyak di rumah,” ucapnya.
Soal penyebab hingga anak-anak nekat mengonsumsi barang haram tersebut, Henny menuturkan yang paling rentan adalah faktor lingkungan.
“Sebenarnya bermacam-macam, lebih banyak faktor lingkungan. Pertemanan mereka dengan orang dewasa bukan seumurannya. Jadi awalnya coba-coba, setelah itu belajar untuk membeli karena sudah tahu tempat dan jalurnya,” paparnya. (aim/ms/k15)