Desak Kenaikan Tarif Cukai Ditunda

- Jumat, 25 Desember 2020 | 13:02 WIB

SURABAYA– Para pengusaha Jawa Timur (Jatim) meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan tarif cukai. Rencananya, tarif cukai naik dan mulai berlaku tahun depan.

Wakil Ketua Umum Bidang Industri Wajib Cukai Kadin Jatim Sulami Bahar mengkritisi kenaikan tarif cukai yang sangat tinggi. Yakni, mencapai 23 persen untuk tarif cukai hasil tembakau (CHT) dan 35 persen untuk harga jual eceran (HJE). ”Belum lagi bernapas dari pandemi yang hingga kini belum terselesaikan, ada kenaikan tarif cukai lagi,” ujarnya (23/12).

Sulami khawatir, kenaikan tarif cukai akan berdampak pada industri. Mau tidak mau, menurut dia, perusahaan harus melakukan efisiensi. Misalnya, mengurangi jam kerja atau mengurangi tenaga kerja. ”Kami berharap itu tidak terjadi,’’ katanya.

Yang lebih parah dari efisiensi, imbuh Sulami, adalah risiko meningkatnya peredaran rokok ilegal. Jika kenaikan tarif cukai sebesar 12,5 persen dilaksanakan pada awal Februari 2021, dia memprediksi peredaran rokok ilegal naik menjadi 6 persen.

Padahal, peredaran rokok ilegal bisa ditekan pada 2017 hingga 2019. Pada 2016, peredaran rokok ilegal mencapai 12,1 persen. Tahun berikutnya, peredaran rokok ilegal turun menjadi 10,9 persen. Selanjutnya, turun lagi pada 2018 dan 2019, masing-masing menjadi 7 persen dan 3 persen.

”Karena harga rokok semakin tidak terjangkau. Dan sebenarnya rokok mahal ini tidak akan berdampak pada pengurangan prevalensi perokok, tetapi yang ada mereka justru beralih mengonsumsi rokok lebih murah,’’ ungkap Sulami.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Jatim Daniel Rohi mendesak pemerintah untuk kembali mengkaji kebijakan tersebut. Dia juga menyarankan agar kenaikan tarif CHT ditunda dulu. Sebab, industri rokok memberikan kontribusi yang besar terhadap negara.

”Harusnya pengendalian konsumsi rokok dilakukan melalui pendekatan edukasi dan bukan dengan menaikkan CHT dan HJE,” pungkasnya. (res/c12/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X