JAKARTA– Pasar sport utility vehicle (SUV) Indonesia kian bergairah. Produsen otomotif asal Korea Selatan (Korsel), Hyundai, pun memantapkan penetrasinya di segmen tersebut. Tren SUV tidak hanya meningkat di Indonesia, tetapi juga di pasar global. Indonesia bahkan berpeluang menjadi basis ekspor.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) baru saja merilis produk SUV terbarunya, Palisade. Managing Director HMID Makmur menyatakan bahwa Hyundai semakin serius berkecimpung di pasar otomotif Indonesia. Segmen SUV merupakan segmen yang potensial. ”Memang masyarakat Indonesia suka mobil MPV. Tapi, beberapa tahun terakhir SUV punya tren market yang positif,” ujarnya kemarin (23/12).
Hyundai memastikan komitmen investasi sekitar USD 1,55 miliar sampai 2030 di Indonesia. Makmur menjelaskan bahwa investasi itu akan digunakan untuk membangun pabrik seluas 80 ribu hektare, fasilitas R&D, serta memperluas cakupan perusahaan ke area Asia-Pasifik.
Masih terkait dengan potensi SUV, tiga arah output investasi itu dinilai Makmur bakal menjadi kesempatan jika Hyundai ingin menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor. ”Pabrik kami siap (beroperasi, Red) Desember tahun depan. Line produksi kami lihat situasi dan kondisinya. Tentu, kalau sudah siap, kami bisa jadi basis ekspor,” ungkapnya.
Berdasar laporan Frost & Sullivan tahun lalu, penjualan kendaraan penumpang berjenis SUV tumbuh hingga 18,9 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai peningkatan tren penjualan kendaraan jenis SUV merupakan kewajaran. Apalagi, tren itu terjadi pada level global. ”SUV ini sangat menarik karena pasarnya besar dan terus naik. Bukan hanya market di Indonesia, tapi juga market dunia,” jelas Bebin.
Menurut dia, target market SUV pun bergeser. Jika semula konsumen SUV didominasi kaum pria, kini banyak perempuan yang memilih untuk mengendarai SUV.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menegaskan, SUV sedang ngetren. Secara keseluruhan, komposisi SUV terhadap pasar mobil nasional tahun ini mencapai 20,7 persen. Tahun lalu angkanya 18 persen saja. ”Jadi, tidak salah (APM) meluncurkan model-model baru,” tandasnya. (agf/c14/hep)
