BALIKPAPAN–Rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) menjadi magnet bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Kaltim. Sepanjang 2020, tercatat ada tiga investor asing berminat membangun infrastruktur di Benua Etam. Yakni, investor dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan Australia.
Pada Januari 2020, sebelum pandemi Covid-19, Pemprov Kaltim sempat menerima perwakilan China Railway Liuyuan Group (CRLG) Co. Ltd. Perusahaan konstruksi asal Tiongkok itu berencana melakukan investasi di bidang infrastruktur. Seperti kereta api, jalan tol, naturalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) di Samarinda, hingga rencana pembangunan bendungan.
Kemudian, perusahaan asal Australia, Fortescue Metals Group (FMG) juga sempat datang ke Kaltim pada Februari 2020. Di hadapan Gubernur Isran Noor, investor asal Negeri Kanguru itu sangat tertarik untuk melakukan investasi hydro power atau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)di Kaltim. Mereka melihat potensi Sungai Mahakam yang cukup besar untuk pengembangan PLTA.
Tak hanya itu, FMG pun berencana membangun bendungan untuk menyuplai listrik untuk PLTA. Guna menyediakan listrik bersih untuk industri dan masyarakat. Termasuk menyuplai kebutuhan listrik untuk calon IKN baru. Investor lainnya berasal dari Amerika Serikat. Yang berencana pembangunan pabrik pengolahan batu bara menjadi methanol atau coal to methanol (CTM) di Kecamatan Bengalon, Kutim. Perusahaan gas asal Amerika Serikat, Air Products and Chemical Inc menggandeng PT Bakrie Capital Indonesia dan PT Ithaca Resources untuk membangun CTM pada tahun depan.
Bahkan, penandatanganan persetujuan proyek telah dilakukan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor pada 14 Juni 2020. Menanggapi minat investor asing terhadap Kaltim, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setprov Kaltim Abu Helmi mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik setiap investor yang datang. Pemerintah, sambung dia, siap memberikan suatu pelayanan yang prima kepada investor. “Kita akan tunggu mereka. Kita akan dukung dan bantu untuk pelayanan yang dibutuhkan di bidang perizinan dan investasi,” kata dia saat ditemui Kaltim Post seusai menghadiri kegiatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Novotel Balikpapan, Selasa (22/12).
Namun, ketertarikan dan keinginan investor asing menggelontorkan modalnya di Kaltim, harus didukung dengan keseriusan. Pasalnya, proyeksi Kaltim sebagai calon IKN menjadi nilai tawar yang besar di mata calon investor tersebut. “Kita siap membantu dan menerima. Tinggal kesungguhan dari investor tadi. Kita akan membantu dan mengoordinasikan perizinan di kabupaten/kota,” janji dia. (kip/riz/k8)