Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat diperingati setiap 15 Desember. Untuk mengenang Pertempuran Ambarawa. Infanteri yang merupakan pasukan tempur darat utama, pasukan berjalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat.
SAMARINDA-Catatan peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah infanteri adalah Peristiwa Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948 silam. Saat itu, Panglima Besar Jenderal Soedirman mengeluarkan Perintah Kilat Nomor 1/PB/D/1948, dan menjalankan Perintah Siasat 1/1948 pada 12 Juni 1948, dengan melaksanakan perang rakyat semesta.
Pasukan yang hijrah melaksanakan aksi infiltrasi dengan cara long march ke wilayah masing-masing. Lalu membentuk kantong-kantong kekuatan sebagai titik-titik kuat pertempuran gerilya.
Nilai yang sarat dengan jiwa pengabdian militansi yang tinggi, dan tangguh sebagai pertempuran terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI, merupakan refleksi potret perjuangan tanpa akhir yang tidak kenal menyerah, dan rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara. Merupakan wujud perjuangan yang perlu dilestarikan kepada generasi penerus prajurit infanteri.
Dalam rangka Hari Infanteri ke-72 tahun, mengusung tema Infanteri Profesional Kuat Bersama Rakyat, merupakan cerminan jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.
Prajurit infanteri bersama rakyat serta komponen bangsa lainnya siap mendukung tugas pokok TNI AD, sebagai komitmen, dan tekad yang kuat serta militan petarung yang andal dalam pertempuran menjaga kedaulatan NKRI.
Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Kodam VI/Mulawarman menggelar syukuran memperingati Hari Infanteri ke-72 secara sederhana di aula Wira Yudha Makorem 091/ASN belum lama ini.
Sambutan Danpussenif Kodiklad yang dibacakan Danrem 091/ASN Brigjen Cahyo Suryo Putro mengatakan, selaku komandan pusat kesenjataan infanteri dan pribadi, selamat Hari Infanteri ke-72 tahun.
Disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus serta prestasi yang telah dicapai prajurit dan satuan korps infanteri dalam mengharumkan nama baik dan mendukung tugas pokok TNI AD.
“Saya berharap tema tersebut dijadikan komitmen bersama untuk benar-benar dipahami dan dihayati, serta diimplementasikan melalui langkah dan tindakan nyata secara konsisten, sesuai peran, tugas dan fungsi serta tanggung jawab masing-masing,” pesannya.
Acara pokok pemotongan tumpeng oleh Danrem 091/ASN didampingi Kasrem dan Danyonif 611/AWL diberikan kepada prajurit termuda Prada Ikay Yantara, anggota Kompi A Yonif 611/AWL.
Kegiatan tetap memerhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Seperti mencuci tangan di air mengalir menggunakan sabun, pemeriksaan suhu badan, menjaga jarak, dan tidak lupa mengenakan masker selama penyelenggaraan kegiatan. (dra/rom/k15)