PROKAL.CO,
KEPUTUSANNYA untuk pisah dengan suami memang sudah dipikirkan secara matang oleh Dian Rosita saat enam tahun lalu. Bukan perkara mudah pula menjelaskan kepada tiga anaknya mengenai kondisi tersebut. Beruntung, anak sulungnya Tara Saffana yang saat itu 10 tahun sudah memahami.
Seiring waktu, anak-anak pun mengerti. Dian juga menanamkan bahwa biar bagaimanapun, mereka memiliki sosok ayah. Anak-anak tetap dimintanya untuk tetap ada interaksi dengan ayahnya.
Menjadi single mother, diakui Dian, memang cukup berat. Dua putri dengan satu putra. Apalagi, dua tahun terakhir putri sulungnya hijrah ke seberang pulau. Melanjutkan studi jenjang menengah atas di kota kelahirannya, Malang.
“Wah itu drama waktu dia mau SMA di sana. Dan itu sudah sejak SMP dia bilang mau ke sana. Selama itu juga dia berusaha membuktikan ke saya bahwa dia bisa, dia mampu dan mandiri nantinya,” beber Dian.
Sebagai ibu pekerja, disebutkan bahwa Dian memang kerap membawa sang anak ke lokasi kerja. Beruntung, dia berada di lingkungan kerja yang toleran. Termasuk saat ini bidang pekerjaannya yang memang tak menuntut jam kerja spesifik.
Diceritakan, di awal menjalani hidup hanya berempat dengan anak-anak, Dian selalu tanamkan banyak nilai kehidupan. Dia memiliki versi terbaik bagi dia dan anak-anak mengenai ilmu pola asuh.