Seimbangkan Karier dan Rumah Tangga

- Senin, 21 Desember 2020 | 11:07 WIB
SAMBIL BEKERJA: Memilih karier dan sepenuhnya mengurus anak dipilih Rina Juwita. Tak jarang dalam kesempatan rapat, sang anak turut ikut serta. DOKUMENTASI PRIBADI UNTUK KP
SAMBIL BEKERJA: Memilih karier dan sepenuhnya mengurus anak dipilih Rina Juwita. Tak jarang dalam kesempatan rapat, sang anak turut ikut serta. DOKUMENTASI PRIBADI UNTUK KP

BAGI Rina Juwita, bukan tidak mungkin seorang perempuan bisa menyeimbangkan karier dan urusan rumah tangga. Dalam hal ini mengurus anak. Perempuan khususnya seorang ibu tak perlu dihadapkan pada pilihan tersebut.

Dia mengatakan, masa-masa pertumbuhan kedua anaknya tak akan dia lewatkan. Sebaik mungkin dia berusaha. “Tidak ada ibu yang sempurna. Yang ada, adalah ibu yang berusaha sebaik-baiknya. Salah ya jangan diulang, belajar terus,” ujar koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Mulawarman itu.

Semasa bayi, anak pertamanya Alfandra Davyn Muharrar setia menemani Rina saat masa melanjutkan studi dulu. Tidak menjadi satu masalah buatnya. Semakin bertumbuh, justru Rina menyadari jika anaknya bagus dalam bersosialisasi. Tidak takut bertemu banyak orang.

“Pasti ada yang tanya, rewel enggak anaknya? Ya tentu saja rewel, kita tidak bisa memungkiri. Nikmati saja, sambil terus diberi pengertian walau memang prosesnya tidak sebentar,” papar perempuan kelahiran 1981 itu.

Memiliki dua anak yang masih balita, dia fokus menanamkan nilai-nilai fundamental atau mengenai kehidupan. Mengenai pembagian peran ibu dan ayah, Rina menilai jika pola yang dia terapkan tidak mengotak-ngotakkan peran perempuan pun laki-laki.

“Saya harap anak kedua saya yang perempuan nantinya bisa mengerjakan hal-hal yang biasanya dikotomikan oleh laki-laki. Begitu juga anak pertama saya yang Davyn. Seperti saya ajarkan juga cara menyapu yang bersih itu bagaimana,” jelasnya.

Begitu juga peran suami istri. Dia mengatakan, selama ini suami diidentikkan dengan sosok pencari nafkah atau uang. Padahal perempuan juga bisa di zaman sekarang. Urusan rumah juga bisa dikerjakan bersama dan bukan melulu tanggung jawab ibu.

“Ini rumah bareng, ini anak bareng. Ya bareng-bareng mengurusnya. Tidak ada istilah ini ranahku, ini ranahmu sebagai suami,” imbuh dia. Begitu juga pola asuh anak. Selama Rina bisa membersamai anaknya untuk bermain, dia maksimalkan untuk itu. Pun ketika ada deadline pekerjaan, sebaik mungkin dia jelaskan kepada sang anak.

“Ya tidak serta-merta dia paham dan menerima. Pasti dia kecewa, ya kan mikirnya mau main sama papah, sama maminya. Tapi malah sibuk. Saya berusaha untuk menempatkan, jika pekerjaan bisa ditunda, ya saya lakukan. Menjadi orangtua itu harus banyak berkorban. Termasuk waktu istirahat saya berkurang misal,” lanjut Rina.

Dia meyakini ketika memilih jalan sebagai ibu pekerja, itu konsekuensi yang harus dia bayar. Rina berusaha maksimal meluangkan waktu khususnya pada masa-masa pertumbuhan kedua anaknya yang masih di bawah lima tahun. “Mereka tumbuh besar, itu proses yang tidak bisa terulang,” ujarnya.

Anak adalah prioritasnya. Karier diyakini Rina akan tetap berjalan. Termasuk selektif hingga saat ini tidak memakai asisten rumah tangga (ART). Mengurus anak dari bayi dia lakukan sambil bekerja.

Jadi, tak jarang pemandangan Rina membawa sang buah hati turut ke kampus menemaninya bekerja. Selain itu, dia tidak memasang target tinggi. Misal keadaan rumah harus selalu bersih, makanan harus tersedia.

“Kalau belum ada waktu memasak ya bisa pesan antar. Misal belum bisa membereskan rumah, ya nanti dulu. Ada toleransi-toleransi. Lakukan sebisa saya. Anak-anak juga perlahan saya ajarkan untuk membantu, apalagi si kakak Davyn perlahan sudah mulai paham untuk beberes,” paparnya.

Tidak bisa sendiri. Adanya support system seperti suami merupakan hal penting bagi Rina. Keputusan menyeimbangkan tanggung jawabnya sebagai ibu dan pekerja, itu juga kesepakatan bersama.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X