PROKAL.CO,
SAMARINDA-Perhelatan pilkada serentak di Tanah Air yang digelar 9 Desember lalu, telah selesai. Pun demikian di Samarinda. Secara umum, pesta demokrasi lima tahunan itu berjalan lancar, tertib, dan aman. Tentu dengan segala dinamika yang mengiringi.
Namun, mungkin tak banyak yang tahu, di balik kesuksesan itu, ada keterlibatan Relawan Demokrasi. Peran yang dijalankan para relawan itu jelas tak sepele. Mereka turun ke lapangan, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak suara untuk memilih. Targetnya, mendongkrak partisipasi masyarakat, khususnya kaum milenial, untuk mengawal pembangunan di Kota Tepian.
Salah satu yang tergabung di Relawan Demokrasi adalah Hanna Pertiwi. Perempuan energik ini terpilih menjadi salah satu dari 50 relawan, se-Kota Samarinda. Bekerja sebagai relawan selama tiga bulan, sejak Oktober-Desember, dia satu kelompok bersama empat rekannya. Sosialisasi menyasar kalangan pemilih pemula.
"Dalam satu bulan kami wajib mengadakan 17 kali kegiatan tatap muka dengan masyarakat. Karena pandemi, tiap pertemuan dibatasi maksimal 20 orang saja. Mengedukasi pentingnya menggunakan hak pilih," ucap mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013, yang tinggal menunggu wisuda itu.
Hanna yang juga pernah menjadi delegasi Indonesia dalam acara Outstanding Youth for The World (OYTW) dan International Visitor Leadership Program (IVLP) 2019 di Amerika Serikat itu, mengaku banyak tantangan selama kegiatan. Misalnya menghadapi anak muda yang mempertanyakan pengaruhnya untuk memilih, ketimbang mengerjakan pekerjaan lain.
"Kami biasanya memberi analogi sederhana. Ketika masyarakat ingin hidup nyaman, bebas banjir, lapangan kerja luas, dan peningkatan infrastruktur maka harus ikut memilih, karena pemimpin yang akan dipilih itu menentukan masa depan daerah dan masyarakat," ucapnya.