ATP (Asosiasi Tenis Profesional) memastikan ATP Tour 2021 kembali bergulir pada 5 Januari 2021. Mereka merilis kalender revisi musim depan. Saat ini, tujuh turnamen pertama tahun depan sudah dijadwal ulang. Dan, dua turnamen ATP 250 bakal menjadi ajang pembuka ATP Tour 2021.
Yakni, Delray Beach Terbuka, Amerika Serikat, dan Antalya Terbuka, Turki, yang bakal bergulir pada 5?13 Januari 2021. Otoritas tenis dunia bekerja keras untuk melakukan sinkronisasi kalender revisi menyusul pandemi Covid-19 yang masih mengancam seluruh dunia.
ATP juga memastikan grand slam Australia Terbuka bakal dimulai pada 8 sampai 21 Februari 2021 di Melbourne. Sedangkan babak kualifikasi kategori putra bakal berlangsung di Doha, Qatar, pada 10?13 Januari. Selanjutnya, para petenis yang lolos dijadwalkan bertolak ke Melbourne pada 15?31 Januari. Setelah tiba di Melbourne, mereka harus menjalani proses karantina selama 14 hari.
Jadwal tersebut juga berlaku buat para staf pendukung turnamen. Sementara itu, para petenis tetap bisa menjalani pemanasan menjelang Australia Terbuka. Yakni, lewat dua turnamen level ATP 250 dan ATP Cup. Adapun sejumlah turnamen yang sedianya berlangsung Januari-Februari 2021 harus dibatalkan. Seperti ASB Classic di Auckland dan New York Terbuka, juga Tata Maharashtra Terbuka di India.
’’Kesehatan dan keselamatan akan menjadi poin terpenting bagi kami untuk menghadapi tantangan di masa depan,” kata Chairman ATP Andrea Gaudenzi sebagaimana dilansir ESPN.
Roger Federer sebelumnya dijadwalkan bakal come back di ajang Australia Terbuka setelah berjuang pulih dari cedera. Namun, mantan petenis Swiss Marc Rosset menilai, pembatasan jumlah orang yang bisa bepergian dengan Federer bisa menjadi petaka buatnya.
’’Roger tidak pernah membagi antara kehidupan keluarga dan tenis,” kata Rosset kepada Radio Tele Suisse. Situasi itu bisa memengaruhi keputusan King Fed ?julukan Federer? untuk kembali berkompetisi di Australia Terbuka 2021.
Di usianya yang ke-39, dia mungkin punya hal lain untuk dilakukan ketimbang pergi ke Melbourne dengan situasi seperti ini dalam dua bulan. Mungkin tinggal di rumah dan mempersiapkan diri lebih baik lagi,” papar Rosset yang kini berusia 50 tahun. (nap/17/bas)