UMKM Kaltim Kembali Mengejar Normal

- Jumat, 18 Desember 2020 | 13:29 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Pulihnya aktivitas masyarakat membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai berani mengembangkan usaha mereka. Terlihat dari permintaan kredit di bank yang terus membesar.

 

SAMARINDA – Meski masih terkontraksi, penyaluran kredit UMKM di Bumi Etam pada triwulan III 2020 tercatat mengalami perbaikan sejalan dengan peningkatan pangsanya terhadap total kredit. Mengulik data Bank Indonesia (BI), kredit UMKM terkontraksi sebesar 1,60 persen (year on year/yoy). Namun kontraksi ini tidak sedalam triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,68 persen (yoy).

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, kredit UMKM mulai bergairah. Meski masih terkontraksi, tapi tidak sedalam triwulan sebelumnya. Sejalan dengan itu, pangsa kredit UMKM juga mengalami peningkatan menjadi 19,49 persen dari total kredit Kaltim triwulan sebelumnya dengan pangsa sebesar 18,99 persen.

“Kinerja kredit UMKM mulai membaik sejalan dengan konsumsi masyarakat yang mulai membaik,” jelasnya (17/12). Berdasarkan jenis penggunaannya, perbaikan kredit UMKM pada triwulan III 2020 tersebut bersumber dari kinerja kredit modal kerja maupun kredit investasi.

Kredit modal kerja (KMK) menjadi penyumbang utama total kredit UMKM Kaltim dengan pangsa 59,36 persen. Capaian tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pangsa sebelumnya yang sebesar 59,28 persen. Sementara itu, kredit investasi UMKM Kaltim pada triwulan III 2020 memiliki pangsa 40,64 persen, lebih rendah dari 41,72 persen pada triwulan sebelumnya.

Berdasarkan pertumbuhannya, kredit modal kerja terkontraksi sebesar 3,47 persen (yoy), tidak sedalam kontraksi pada triwulan II yang tercatat sebesar 5,67 persen (yoy). Di sisi lain kredit investasi mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,26 persen (yoy), lebih tinggi setelah terkontraksi 5,69 persen pada triwulan sebelumnya. “Secara umum ini menjadi penahan kontraksi kinerja kredit UMKM,” katanya.

Tutuk menjelaskan, masih terkontraksinya kinerja kredit UMKM bersumber dari hampir seluruh lapangan usaha, kecuali lapangan usaha pertanian yang menunjukkan perbaikan signifikan. Pada triwulan III 2020, lapangan usaha pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 17,95 persen (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 16,79 persen (yoy).

Membaiknya lapangan usaha pertanian tersebut sejalan dengan tumbuhnya PDRB sektor pertanian disebabkan oleh musim panen beberapa komoditas pertanian, khususnya komoditas pangan yang jatuh pada triwulan III 2020.

Kontraksi paling dalam bersumber dari kredit di sektor pertambangan yang tercatat sebesar 13,32 persen (yoy) pada triwulan III 2020 setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh positif sebesar 1,59 persen (yoy). “Berdasarkan pangsanya, kredit UMKM Kaltim pada sektor PHR mendominasi penyaluran kredit UMKM di Kaltim, dengan pangsa 40,35 persen,” tuturnya.

Selanjutnya pangsa kredit UMKM berasal dari sektor pertanian dan konstruksi dengan pangsa masing-masing sebesar 19,59 persen dan 10,02 persen. Kinerja kredit UMKM di sektor PHR, selaku sektor paling dominan dalam penyaluran kredit UMKM tercatat turut mengalami kontraksi sebesar 0,54 persen (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya juga terkontraksi sebesar 2,25 persen.

Melandainya kontraksi penyaluran kredit UMKM diiringi dengan perbaikan kualitas kredit, meski masih di atas 5 persen. Non-performing loan (NPL) kredit UMKM Kaltim mengalami penurunan dari 7,41 persen pada triwulan sebelumnya menjadi 6,94 persen pada triwulan III 2020. “Penurunan risiko kredit UMKM Kaltim triwulan III 2020 bersumber dari NPL kredit modal kerja yang mengalami penurunan dari 10,06 persen menjadi 9,54 persen,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X