Kiprah Martina Yulianti sebagai aparatur sipil negara (ASN) diapresiasi pemerintah pusat. Figur direktur RSUD AM Parikesit sekaligus kepala Dinas Kesehatan Kukar itu, masuk 10 besar pejabat pimpinan tinggi (PPT) pratama teladan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Satu-Satunya yang berasal dari Kalimantan.
Kepada Kaltim Post, perempuan yang akrab disapa Dokter Yuli itu berbagi cerita. Berikut petikannya.
Bisa ceritakan sedikit tentang ajang anugerah ASN tersebut?
Itu semacam ajang penganugerahan yang dibuat KemenPAN-RB, kepada ASN untuk tiga kategori. Yaitu, PPT Pratama Teladan, PNS Inspiratif, dan The Future Leader. Masing-masing yang ingin dijaring memiliki kriteria yang telah ditentukan.
Yang menjadi penilaian apa saja, sehingga Ibu lolos 10 besar PPT Pratama teladan se-Indonesia. Satu-satunya dari Kalimantan.
Itu kategori untuk pejabat eselon dua. Yang dinilai yaitu unsur kepemimpinan, inovasi, dan menginspirasi. Salah satu tujuannya juga mengapresiasi sekaligus menjaring ASN yang bekerja melampaui batas.
Bagi saya, jika kita ingin mendapatkan hasil yang luar biasa, maka kita memang tidak bisa bekerja dengan biasa-biasa saja. Menurut saya, ajang ini bagus untuk memberikan motivasi kepada ASN lain. Supaya menghilangkan anggapan bahwa ASN itu bekerja sekadarnya saja. Tapi juga ada yang bekerja di luar batas itu tadi.
Bagaimana semestinya menurut Ibu seorang ASN itu?
Tidak sedikit ASN dijadikan sebagai ujung dari sebuah cita-cita. Sehingga, ketika cita-citanya sudah tercapai, dia menganggap itu sudah berakhir. Hanya menjalankan rutinitas harian, tanpa memiliki motivasi lebih. Mindset itu yang mestinya bersama-sama kita luruskan.
Ketika menjadi ASN, di situlah kita bisa berbuat selayaknya aparatur sipil. Sehingga bisa berinovasi dan berbuat lebih bagi masyarakat. Karena kita digaji dari uang rakyat juga. Tidak hanya di level staf, tetapi juga pada pejabat eselon.