PROKAL.CO,
BALIKPAPAN–Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Kaltim meleset dari target yang ditetapkan secara nasional. Berdasarkan penghitungan sementara, dari sembilan kabupaten/kota yang menggelar pilkada, hanya satu daerah yang mampu melampaui target Komisi Pemilihan Umum (KPU). Yakni, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dengan persentase partisipasi pemilih sebesar 78,15 persen. Adapun target nasional sebesar 77,5 persen.
Data sementara itu disampaikan Ketua KPU Kaltim Rudiansyah saat menerima kunjungan kerja Komisi II DPR RI dalam rangka Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2020–2021 ke Kaltim, Senin (14/12). “Data ini belum kami declare untuk kami rilis. Karena memang ini data sementara. Karena rekapitulasi yang belum selesai,” katanya di aula lantai III Kantor Wali Kota Balikpapan. Dia melanjutkan, berdasarkan jadwal dan tahapan Pilkada Serentak 2020, pelaksanaan rekapitulasi tingkat kabupaten/kota berlangsung hingga 17 Desember 2020.
Meski meleset dari target, tetapi jika dibandingkan dengan Pilkada Serentak 2015, Rudi menyatakan terjadi peningkatan partisipasi pemilih. Di Samarinda misalnya, lima tahun lalu, partisipasi pemilih di angka 49,17 persen. Sementara Pilkada Serentak 2020, di angka 51,82 persen. Dia melanjutkan, angka sementara saat ini menempatkan Samarinda sebagai daerah dengan partisipasi pemilih terendah di Kaltim.
Urutan selanjutnya ditempati Balikpapan dengan partisipasi pemilih sebesar 60,1 persen. Lima tahun lalu, partisipasi pemilih wali kota dan wakil wali kota sebesar 59,11 persen. Sementara itu, kabupaten/kota yang persentasenya melonjak drastis dengan jumlah partisipasi melebihi 70 persen adalah Bontang dan Kubar. Di mana partisipasi pemilih di Bontang sebesar 70,37 persen naik dari sebelumnya 64,38 persen. Lalu Kubar dengan jumlah persentase 74 persen meningkat dari pilkada lima tahun lalu sebesar 67,6 persen.
“Sementara satu kabupaten, Kutai Kartanegara (Kukar) dengan paslon tunggal, kami berharap-harap cemas. Mudah-mudahan capaiannya minimal sama atau bisa lebih,” harap Rudi. Pada data penghitungan sementara KPU, berdasarkan rekapitulasi di tingkat kecamatan, jumlah partisipasi pemilih di Kukar pada pilkada 2020 adalah 56,84 persen. Berada di bawah partisipasi pemilih tahun 2015 sebesar 58,93 persen. “Memang berdasarkan target nasional hanya satu kabupaten, Mahulu yang bisa mencapai dan bisa melampaui target itu (77,5 persen). Untuk capaian sementara yang belum dirilis. Dan belum memasukan indikator DPTb (daftar pemilih tambahan), masih indikator DPT (daftar pemilih tetap) murni,” katanya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim Saipul Bahtiar menambahkan, Mahulu menjadi kabupaten dengan partisipasi tertinggi di Kaltim karena sebelumnya merupakan daerah dengan zona hijau penyebaran Covid-19. “Jadi kemungkinan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS menjadi sesuatu yang besar,” kata dia.