Covid-19 memengaruhi indra penciuman dengan cara yang berbeda dari flu biasa. Ketika hidung Anda tersumbat, secara fisik tidak dapat mencapai reseptor bau di bagian atas rongga hidung.
Dengan Covid-19, hilangnya bau justru disebabkan oleh gangguan sinyal. Penelitian telah menunjukkan bahwa virus menyerang sel-sel di belakang pangkal hidung tepat di sebelah neuron penciuman.
Sel-sel pendukung ini ditutupi dengan banyak reseptor ACE2 yang dieksploitasi oleh virus untuk memasuki sel, sehingga mereka sangat rentan. Jaringan ini menjadi meradang, untuk sementara mengganggu kemampuan neuron penciuman untuk memberi sinyal adanya bau.
Tidak seperti flu biasa, banyak pasien Covid-19 juga kehilangan indera perasa serta kemestesis atau kemampuan untuk merasakan gelitik karbonasi atau rasa terbakar pada cabai. Faktanya, analisis terbaru menunjukkan bahwa jika Anda kehilangan bau mendadak mungkin merupakan satu-satunya prediktor terbaik untuk diagnosis Covid-19.
Lakukan sendiri, setiap hari
Kisah ibu tersebut menggambarkan bagaimana pemeriksaan penciuman aktif dapat menangkap kasus Covid-19 pada orang tanpa gejala lain. Di Penn State, peneliti menerapkannya. “Kami bahkan mengembangkan kartu mengendus sehingga orang dapat memeriksa indra penciuman mereka dengan alat standar,” tutur peneliti.