Kunci Bangkitkan Sektor Pariwisata, Disporapar Imbau Penerapan CHSE

- Senin, 14 Desember 2020 | 12:10 WIB
Kawasan wisata Manggar, Balikpapan.
Kawasan wisata Manggar, Balikpapan.

BALIKPAPAN – Sepanjang 2020, segala sektor mengalami keterpurukan akibat penyebaran wabah Covid-19. Terutama bisnis dan pariwisata terpaksa lumpuh sementara. Banyak orang menahan diri berada di rumah saja. Harapannya tahun depan, pandemi segera berakhir. Sehingga pariwisata bisa kembali berjalan lagi.

Meski tahun depan kondisi sudah normal, Disporapar Balikpapan mengimbau agar sektor jasa, pariwisata, dan ekonomi kreatif tetap menerapkan protokol kesehatan. Khususnya berbasis cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment (ramah lingkungan) atau disingkat CHSE.

“Bagaimana kita membuat wisatawan bisa enjoy dengan keamanan dan kebersihan yang terjamin dari CHSE,” kata Kepala Disporapar Balikpapan Dortje Marpaung. Itu bisa diterapkan objek wisata dikelola pemerintah daerah, yakni Pantai Segara Sari Manggar. Walau kondisi anggaran sangat mepet, namun tetap berupaya memenuhi CHSE.

Sebagai informasi, penerapan CHSE di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah berjalan sejak September. Berdasarkan keputusan menteri kesehatan tentang protokol kesehatan di tempat dan fasilitas umum. Dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Dortje mengingatkan, objek wisata lain yang dikelola swasta, hotel, restoran dan lainnya juga harus komitmen untuk terus menerus menerapkan CHSE. Mengingat belum bisa diprediksi kapan pandemi berakhir. “Jika CHSE diterapkan, komitmen dan konsisten, maka pengunjung tidak akan ragu memilih lokasi Anda,” ujarnya.

Apalagi ini program baku dari pemerintah pusat yang harus diterapkan oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Dortje yakin, apabila mereka mau komitmen menerapkan CHSE, sektor pariwisata bisa bangkit kembali. Begitu pula jasa pendukung lainnya.

“Saya bilang ke hotel misalnya, setelah CHSE mereka tinggal buat strategi atau unik dan ada sentuhan ide lain,” sebutnya. Dia menuturkan, perlu upaya lebih untuk mendapat program sertifikasi CHSE. Ada berbagai syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Namun jika sudah menerapkan, selanjutnya tidak begitu memberatkan. “Kita sudah menerapkan saja konsumen masih akan membandingkan penerapan CHSE di berbagai tempat, mana yang lebih baik. Jadi memang harus diterapkan,” imbuhnya. Dia yakin penerapan CHSE di Kota Minyak bisa terwujud dengan baik.

Bahkan teranyar Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada 11 tempat pengelolaan pangan (TPP) di Balikpapan. Ini prestasi dalam menerapkan protokol kesehatan, pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja. “Itu membuktikan mereka sudah fokus terhadap protokol kesehatan,” pungkasnya. (gel/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X