Kisah Delta Mahakam yang Bakaunya Banyak Dibabat

- Senin, 14 Desember 2020 | 12:08 WIB
Penanaman bibit bakau di tambak di kawasan Delta Mahakam.
Penanaman bibit bakau di tambak di kawasan Delta Mahakam.

Seperti bentuk kipas, Delta Mahakam begitu menarik. Tidak hanya urusan cadangan minyak, kawasan Delta Mahakam juga begitu baik untuk pertumbuhan ikan dan udang. Apalagi, udang jadi primadona ekspor. Maka, jangan heran jika kawasan itu kini mayoritas telah beralih menjadi area tambak.

NOFIYATUL CHALIMAH, Samarinda

Delta Mahakam meliputi tiga kecamatan di Kukar. Kecamatan itu antara lain Muara Badak, Anggana, dan Muara Jawa. Saat ini, dari data Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Delta Mahakam, 54 persen atau 61,5 ribu hektare kawasan tersebut adalah tambak. Sedangkan hutan mangrove primer hanya 0,34 persen atau sekitar 388,5 hektare. Untuk hutan bakau (mangrove) sekunder 22,39 hektare atau seluas 25,4 ribu hektare.

Mulyono Sarjono, program manager Planete Urgence, salah satu organisasi non-pemerintah yang fokus pada isu bakau mengatakan, Delta Mahakam itu ekosistem khusus. Daerah ini merupakan kawasan temuan antara darat dan laut, serta menjadi muara sungai besar, yaitu Mahakam.

Mulyono mengisahkan, pada dekade 70-an, hampir semua Delta Mahakam tertutup bakau. Berjalannya waktu, makin bertambah masyarakat yang membuka tambak dan rumah.

"Lalu, krisis moneter banyak membuka ruang tambak. Soalnya ekspor udang kan mahal banget. Tetapi laju tak terkendali. Kemudian pada 2000-an banyak datang dari luar buat buka tambak juga. Dari Jawa, Sulawesi. Tambak sudah 54 persen di wilayah itu," jelas Mulyono.

Angka tersebut belum termasuk pembukaan lahan untuk rumah dan sebagainya. Dia melanjutkan, hutan asli di kawasan Delta Mahakam sangat sedikit.

Maraknya pembukaan tambak ini memang tak lepas dari kebutuhan ekonomi. Regional Director of Asia and Country Representative Planete Urgence Indonesia, Yuyun Kurniawan mengatakan, saat ini tantangan pemerintah adalah dengan mengajak petambak melakukan kegiatan tambak ramah lingkungan. Selain itu, juga memberi peluang perhutanan sosial. Sebab, kawasan Delta Mahakam itu milik negara.

"Kondisi sekarang memang krisis, tapi harus ada restorasi," ucapnya.

Di sisi lain, dia melanjutkan yang mengancam kawasan Delta Mahakam tak hanya urusan pembukaan lahan di Delta itu sendiri. Tetapi, juga pembukaan lahan di hulu, yang menyebabkan sedimentasi di hilir. Belum lagi kapal besar lewat yang bisa mengganggu vegetasi muda di kawasan bakau.

Masifnya pembukaan lahan bakau di Delta Mahakam diakui Ahmad Nuryawan dari Yayasan Mangrove Lestari (YML), salah satu organisasi penerima hibah Tropical Forest Conservation Act (TFCA) Kalimantan.

Untuk diketahui, program TFCA Kalimantan melakukan penyaluran hibah kepada lembaga penerima hibah untuk kegiatan-kegiatan konservasi hutan di Kalimantan. Program ini bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati yang penting, meningkatkan mata pencaharian masyarakat di sekitar hutan, mengurangi emisi dan deforestasi dan degradasi hutan.

Nah, di Delta Mahakam, degradasi hampir menyeluruh di segala sisi. Saat ini beberapa pihak berupaya untuk pemulihan. Urusan tambak ini harus dicari win-win solution. Tidak bisa serta-merta menyuruh petambak menutup tambaknya, sebab itu sumber nafkah. Tetapi harus dicari cara agar tambak bisa lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Namun sayang, mengubah mindset masyarakat, menjadi yang paling sulit.

Disebut lelaki yang akrab disapa Angga itu, pihaknya pun bekerja sama dengan beberapa lembaga untuk membina dan memberi pemahaman kepada masyarakat untuk melakukan tambak ramah lingkungan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X