Horor Pencetak Sejarah, PTJ Film Cerita Panjang Terbaik FFI 2020

- Selasa, 8 Desember 2020 | 11:39 WIB
Para sineas Perempuan Tanah Jahannam.
Para sineas Perempuan Tanah Jahannam.

Malam penganugerahan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2020 berlangsung di tengah pandemi. Acara yang digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center pada Sabtu (5/12) itu sukses mengantarkan Perempuan Tanah Jahanam (PTJ) meraih piala terbanyak (6 piala) sekaligus pemenang kategori utama Film Cerita Panjang Terbaik.

Kemenangan tersebut adalah capaian historis. Untuk kali pertama film bergenre horor mendapat anugerah puncak. PTJ, yang dirilis pada Oktober 2019, juga sukses menjadi film Indonesia terlaris ketujuh pada 2019 dengan perolehan 1.795.068 penonton.

Produser Shanty Harmayn tak menyangka bahwa film horor pertama yang diproduksinya bisa mendapat apresiasi FFI. ’’Kami senang bisa mematahkan anggapan bahwa genre tertentu tidak bisa menjadi film terbaik,’’ ujarnya dengan mata berkaca-kaca setelah menerima Piala Citra.

Sementara itu, sang sutradara dan penulis naskah PTJ, Joko Anwar, meraih gelar Sutradara Terbaik lewat PTJ. Impian Joko untuk menaikkan derajat film horor terwujud. Bahwa yang terpenting dari sebuah film bukan genre atau popularitasnya, melainkan niat dan kualitas SDM yang terlibat.

PTJ memang menyajikan lebih dari sekadar hantu atau teror. Ketika membuat PTJ, Joko memperhitungkan segala aspek. Termasuk kuatnya unsur budaya lokal serta kritik dan makna sosial. ’’Aku kalau buat film, pasti selalu yang mencoba empowering perempuan. Di PTJ, aku mau menunjukkan bagaimana sosok perempuan bisa menggerakkan keluarga dan masyarakat,’’ ucap Joko.

PTJ juga sukses meraih penghargaan di kategori teknis. Di antaranya, Pengarah Sinematografi Terbaik (Ical Tanjung, I.C.S.), Penata Suara Terbaik (Mohamad Ikhsan dan Anhar Moha), serta Penyunting Gambar Terbaik (Dinda Amanda).

Di kategori pelakon, Christine Hakim meraih gelar Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik berkat perannya sebagai Nyi Misni di PTJ. Christine, yang menjalani debut main film horor lewat PTJ, awalnya juga memandang horor sebagai genre yang kurang edukatif. ’’Tapi, saya sadar bahwa lewat pemaparan cerita dan karakternya, ada begitu banyak nilai positif,’’ tuturnya.

Di urutan peraih piala terbanyak selanjutnya, ada film fantasi Abracadabra. Film besutan Fourcolours Films itu mendapat 3 piala untuk kategori teknis berkat visualnya yang memanjakan mata. Di antaranya, Pengarah Artistik Terbaik (Vida Sylvia Pasaribu), Penata Busana Terbaik (Hagai Pakan), dan Penata Rias Terbaik (Eba Sheba).

Produser Abracadabra Ifa Isfansyah mengungkapkan, sejak awal, dirinya dan tim mendorong kebebasan berekspresi kru Abracadabra. ’’Kami sadar ini film fantasi dan harus benar-benar total secara teknik visual. Saya dorong, gimana caranya tetap bisa kreatif, out of the box, tapi juga sesuai bujet,’’ paparnya. (len/c18/ayi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X